DPR: Amnesti Tapol Papua Berisiko Tinggi
Rabu, 24 Juni 2015 - 10:16 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengapresiasi inisiatif Presiden Joko Widodo yang berencana memberikan amnesti dan abolisi bagi tahanan politik (tapol) Papua.
Dewan memahami maksud Presiden bahwa amnesti dan abolisi itu sebagai bagian dari upaya bernegosiasi dengan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tetapi Parlemen mengingatkan Presiden agar lebih berhati-hati dan menghitung semua konsekuensinya, karena kebijakan itu cukup berisiko tinggi.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
"Kalau pemerintah sudah mengirim sinyal politik secara positif untuk membebaskan tahanan OPM itu, maka sebenarnya kita punya arah bahwa sinyal itu ditanggapi oleh OPM secara postif," katanya.
Ia menjelaskan, sinyal postif dari OPM, di antaranya, mereka secara sepihak melakukan pelucutan senjata atau deklarasi tidak akan memperjuangkan kemerdekaan Papua. Sayangnya sikap seperti itu belum terlihat.
"Itu yang belum ada. Sebenarnya road map (strategi) pemerintah untuk ini apa. Jangan hanya melakukan langkah politik tapi kita tidak tahu apakah kita nanti dirugikan atau tidak dengan pihak-pihak separatis itu," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau pemerintah sudah mengirim sinyal politik secara positif untuk membebaskan tahanan OPM itu, maka sebenarnya kita punya arah bahwa sinyal itu ditanggapi oleh OPM secara postif," katanya.