Bangkitnya Taman Jurassic
- flickr
Di ruangan menyerupai bioskop mini, pria gaek bernama John Hammond itu akan mengungkap rahasia besar. Empat orang dalam ruangan pun menanti penasaran.
Video diputar. Sesosok karakter animasi bernama Mr. DNA muncul. Ia menerangkan bahwa dalam nyamuk yang terjebak pada batu amber berusia ratusan juta tahun terdapat darah dinosaurus.
Dari darah itu, peneliti berhasil menggunakan DNA untuk membangkitkan kembali hewan prasejarah tersebut.
Jika Anda masih ingat, ini merupakan salah satu adegan krusial dari film box office Jurassic Park. Dikatakan krusial karena dari gagasan inilah, sutradara Steven Spielberg percaya diri 'menghidupkan' dinosaurus dalam sebuah film layar lebar.
Ide mengenai DNA dinosaurus yang tersimpan dalam nyamuk sesungguhnya datang dari Michael Crichton. Ia adalah penulis novel Jurassic Park yang kemudian diadaptasi oleh Spielberg menjadi film layar lebar dengan judul sama pada tahun 1993.
"Kombinasi sains dan imajinasi paling cerdas yang pernah saya saksikan," ujar Spielberg dalam sebuah wawancara.
Percaya diri saja tak cukup bagi sutradara film Indiana Jones tersebut. Tugas besar menantinya. Spielberg mengakui bahwa kegagalan dan kesuksesan filmnya sangat tergantung pada sang bintang utama: dinosaurus.
Dalam ‘menghidupkan’ kembali dinosaurus, Spielberg memutuskan untuk memakai teknologi yang saat itu belum banyak digunakan, Computer-Generated Imagery (CGI). Keputusan itu tak sia-sia. Film Jurassic Park sukses besar.
Ia mengantongi pendapatan sebesar US$900 juta dari bioskop-bioskop di seluruh dunia. Lebih dari 20 penghargaan berhasil diraih, termasuk tiga Piala Oscar. Kesuksesan ini kemudian diikuti oleh sekuel berikutnya, yakni The Lost World: Jurassic Park (1997) dan Jurassic Park III (2001).
14 tahun dan masih bertaji
Empat belas tahun berlalu. Rupanya sang dinosaurus belum kehilangan tajinya. Kini duduk sebagai produser eksekutif, Spielberg berusaha mengembalikan roh Jurassic Park dalam film terbarunya bertajuk Jurassic World.
Kursi sutradara berpindah tangan pada Colin Trevorrow, pria yang sebelumnya lebih dikenal lewat film komedi romantis Safety Not Guaranteed. Tak ada lagi wajah aktor Sam Neill dan Laura Dern. Satu-satunya pemain orisinil Jurassic Park yang masih berlakon dalam film Jurassic World adalah BD Wong, berperan sebagai Dr. Henry Wu.
Jurassic World tampaknya ingin memberikan angin segar dengan menggaet muka-muka baru, seperti bintang Guardians of the Galaxy, Chris Pratt, dan pemeran Gwen Stacy dalam film Spider-Man 3, Bryce Dallas Howard. Tak hanya wajah-wajah anyar, Jurassic World juga berambisi menghadirkan dinosaurus yang lebih ‘mengerikan’.
“Bigger, louder, more teeth.” Demikian kalimat yang digaungkan Manajer Operasional Taman Jurassic World, Claire Dearing –diperankan Bryce Dallas Howard -- ketika memperkenalkan atraksi dinosaurus baru mereka: Indominus rex.
Ia tak sekadar dinosaurus biasa. Perpaduan gen dari berbagai spesies konon menjadikannya lebih buas dan cerdas. Dalam film dikisahkan bahwa Indominus rex sengaja diciptakan untuk mendongkrak minat turis berkunjung ke Isla Nublar, lokasi di mana Taman Jurassic World berdiri.
“Indominus Rex merupakan produk dari keinginan menghasilkan profit dengan segala cara,” ujar Trevorrow kepada kantor berita Reuters.
“Fiksi ilmiah yang bagus selalu bercermin pada peristiwa terkini, untuk kemanusiaan,” lanjut pria yang pertama kali menyaksikan film Jurassic Park ketika berusia 16 tahun.
Terbukti, Indominus rex jadi salah satu resep sukses film Jurassic World melesat ke puncak box office Amerika. Tak hanya mampu bertengger di peringkat pertama box office, Jurassic World juga memecahkan rekor sebagai film dengan penjualan tiket terbesar pada pembukaan perdananya sepanjang sejarah Negeri Paman Sam.
Pun rekor lain berhasil ditorehkan film ini. Berdasarkan data rumah produksi Universal Pictures, Jurassic World sukses meraup pendapatan sebesar US$524,1 juta dari bioskop internasional dan Amerika. Hasil tersebut menempatkan Jurassic World sebagai film dengan penjualan tertinggi di pembukaan perdanananya secara global.
Catatan menarik lainnya juga patut disimak. Dengan mengantongi pendapatan US$208,8 juta di Amerika saja, Jurassic World, mampu melengserkan Avengers sebagai film dengan penjualan terbesar di pembukaan perdananya. Pada tahun 2012 lalu, Avengers hanya mampu meraih pendapatan sebesar US$207,4 juta.
Uniknya, ‘kekalahan’ ini dengan legowo diakui Bos Marvel Studios, rumah produksi yang membuat film Avengers. Presiden Marvel Studios sekaligus Kevin Feige tak sungkan memberikan ucapan selamat kepada Steven Spielberg, Colin Trevorrow, dan Chris Pratt.
“Congrats Mr. Spielberg @UniversalPics @Legendary @LeDoctor @colintrevorrow and especially @prattprattpratt,” tulis Feige di Twitter.
Congrats Mr. Spielberg @UniversalPics @Legendary @LeDoctor @colintrevorrow and especially @prattprattpratt pic.twitter.com/5DxlDM8pgK
— Kevin Feige (@Kevfeige) June 16, 2015
Sebelumnya tak ada yang menyangka film reboot Jurassic Park ini sukses besar. Awalnya, rata-rata prediksi menyebut bahwa Jurassic World hanya mampu meraih US$121 juta hingga US$135 juta saat pembukaan.
Kini prediksi itu dipatahkan. Selain dipastikan balik modal, pundi-pundi akan terus mengalir deras ke Comcast Corp's (CMCSA.O) Universal Pictures and Legendary Pictures. Sekadar informasi, biaya yang digelontorkan kedua rumah produksi itu untuk membuat Jurassic World hanya sekitar US$150 juta.
Selanjutnya...Sentimen nostalgia
Sentimen nostalgia
Ada sejumlah faktor yang bisa membuat sebuah film laris di pasaran. Begitu juga dengan Jurassic World. Di luar jerih payah produser, sutradara, kru, dan para aktor, Jurassic World punya beberapa faktor krusial yang menopangnya.
Menurut CNBC, film Jurassic World banyak ditonton lewat layar bioskop 3-D yang notabenenya lebih mahal ketimbang bioskop biasa. Meski harus merogoh kantong lebih dalam, toh tak menyurutkan antusias para pencinta film untuk menikmati sosok dinosaurus dengan sensasi berbeda.
Menilik lebih jauh, Jurassic World juga memecahkan rekor dunia sebagai film yang paling banyak ditonton lewat layar bioskop 3-D. Imax mencatat US$44,1 juta dihasilkan oleh film Jurassic World lewat layar 3-D.
Namun, hal yang tak bisa lepas dari faktor kesuksesan Jurassic World adalah sentimen nostalgia. Lebih dari 60 persen penonton Jurassic World berusia di atas 25 tahun. Artinya, mereka masih cukup ingat dengan film pertamanya, yakni Jurassic Park.
Label PG-13 yang tersemat pada Jurassic World juga membuka kesempatan bagi orangtua untuk mengajak serta anak mereka ke bioskop. Dengan menjangkau kalangan yang beragam maka tak mengherankan film ini mampu mendatangkan lebih banyak penonton.
“Mereka me-reboot- dengan cara yang sangat cerdas. Kampanye pemasaran Universal luar biasa,” ucap Wakil Presiden dan Kepala Analis di BoxOffice.com, Phil Contrino.
Elemen Jurassic Park
Kredit patut diberikan pada sang sutradara dalam upayanya memantik kenangan lama terhadap Jurassic Park. Trevorrow punya cara cerdik dalam menyelipkan elemen Jurassic Park dalam film garapannya.
Pertama, music score karya komposer John Williams dalam Jurassic Park kembali mengalun dalam beberapa adegan Jurassic World. Music score ini cukup ampuh membangkitkan kenangan terhadap Jurassic Park.
Meski demikian, music score ini sudah mendapat sentuhan baru dari komposer Michael Giacchino yang juga membuat music score sendri untuk film Jurassic World. Kemudian jika Anda cukup jeli, sesungguhnya jeep yang diperbaiki oleh karakter Zach dan Gray memiliki nomor yang sama dengan jeep yang ditumpangi John Hammond dalam film Jurassic Park, yakni ‘29’.
Lalu ada pula patung perunggu John Hammond, pendiri perusahaan genetik InGen dan Jurassic Park. Sang sutradara, Trevorrow menyatakan bahwa patung ini merupakan bentuk penghormatan terhadap pemeran John Hammond, Sir Richard Attenborough, yang telah tutup usia pada 24 Agustus 2014.
Selanjutnya .... Sepatu hak tinggi dikritik
Sepatu hak tinggi dikritik
Meski di atas angin, Jurassic World bukan tanpa kritik. Dengan rating di angka 71 persen menurut web Rottentomatoes, film ini juga mendapatkan komentar pedas dari para kritikus film.
Christy Lemire misalnya. Ia mengkritik banyaknya tempelan iklan produk dalam beberapa adegan. Sementara Tom Glasson mengatakan bahwa dinosaurus yang 'megah' tak cukup untuk menutupi kegagalan dalam jalan cerita yang dinilainya daur ulang.
Kritikan lainnya lebih menyoal sepatu high heels atau sepatu hak tinggi yang dikenakan Claire. Dalam beberapa adegan, ia tampak berlari dengan menggunakan sepatu khas wanita ini.
Claire yang dalam film tersebut mengenakan pakaian serba putih seperti John Hammond juga terlihat mengenakan sepatu hak tingginya saat berada di dalam hutan.
Rupanya hal tersebut dianggap tidak masuk akal. Sebab, berlari dengan sepatu hak tinggi sangat sulit dan terlalu dipaksakan, apalagi di dalam hutan.
Meski dihujani kritikan, sebanyak 85 persen penonton di Rottentomatoes menyukai film ini. Jurassic World juga diprediksi bakal terus berjaya di box office dan mencatat rekor baru lainnya. Dengan hasil ini, Spielberg dipastikan bisa sedikit bernapas lega.
“Melihat Jurassic World menjadi nyata seperti melihat Jurassic Park terwujud,” ujar Spielberg dalam Entertainment Tonight.