Jelang Ramadhan, Ratusan Warga Dubai Tidur di Mobil dan Mall
Kamis, 18 Juni 2015 - 13:07 WIB
Sumber :
- Gulf News
VIVA.co.id
- Sedikitnya 150 penghuni apartemen di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), terpaksa tidur di mobil dan pusat perbelanjaan, karena sistem penyejuk ruangan (AC) di apartemen mereka rusak sejak sepekan lalu.
Dilansir dari laman
Gulf News
, Kamis, 18 Juni 2015, penghuni CBD-6 (Global Green View) di kota internasional itu, mengatakan AC di apartemen mereka yang terdiri dari sembilan lantai telah rusak sejak Kamis, 11 Juni lalu.
Mereka pun mulai merasa khawatir, bagaimana harus menghadapi temperatur panas selama bulan suci Ramadhan, yang akan berlangsung pada musim panas untuk tahun ini.
"Kami menghabiskan sebagian besar waktu di Mirdif City Centre. Saya tidak bisa memasak, karena apartemen akan menjadi sangat panas. Apa yang harus saya lakukan selama Ramadhan?" kata Urooj Naveed.
Baca Juga :
Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
Penghuni lainnya, Sayed Zabihullah, mengatakan selama ini terpaksa tinggal dalam mobilnya. "Saya memiliki putri berusia dua tahun, sehingga terpaksa tidur dalam mobil, terutama saat malam," ucapnya.
Sayed mengatakan putrinya tidak dapat tidur di kamarnya, karena temperatur sangat panas tanpa ada pendingin ruangan. Putrinya juga dimandikan lebih sering, untuk mengatasi masalah suhu panas.
"Bagaimana kami harus menghadapi cuaca panas saat berpuasa?" kata Sayed. Salvador Tellis, manajer perusahaan pengelola apartemen, mengatakan masih berusaha mengatasi persoalan.
Dia menyebut untuk melakukan perbaikan, dibutuhkan beberapa penggantian suku cadang. "Saya berharap perbaikan dapat selesai antara 48 jam hingga satu pekan lagi," kata Tellis.
Jawaban itu semakin membuat khawatir para penghuni apartemen, karena artinya mereka mungkin harus menghabiskan pekan pertama Ramadhan, dengan tidur di mobil atau mall untuk mendapatkan suhu yang sejuk. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penghuni lainnya, Sayed Zabihullah, mengatakan selama ini terpaksa tinggal dalam mobilnya. "Saya memiliki putri berusia dua tahun, sehingga terpaksa tidur dalam mobil, terutama saat malam," ucapnya.