Gunung Everest Geser Satu Inci ke Barat Daya
- iStock
VIVA.co.id - Energi yang sangat hebat benar-benar menggeser gunung tertinggi di dunia, Mount Everest. Gempa berkekuatan 7.8 SR yang menimpa Nepal, 25 April lalu, mampu menggeser Mount Everest lebih dari satu inci.
National Administration of Surveying, Mapping and Geoinformation dari Tiongkok memaparkan data ini dan dikutip oleh Live Science melalui China Daily Newspaper, Kamis 18 Juni 2015.
Menurut temuan mereka, Mount Everest bergeser 1.18 inci atau sekitar 3 sentimeter ke arah barat daya seiring dengan terjadinya gempa.
Pergeseran ini merupakan langkah kecil gunung Everest untuk kembali ke tempat semula. Selama ini, gunung tersebut dipercaya merayap empat sentimeter atau sekitar 1,5 inci ke timur laut setiap tahunnya.
Everest juga naik sekitar 0,1 inci atau 0,3 sentimeter setiap tahunnya. Pergeseran ini disebabkan oleh melambatnya alur tabrakan lempeng tektoik India dan Eurasia, yang mendorong tanah ke atas.
Namun begitu, dikatakan Richard Briggs, ahli geologi dari Geological Survey Amerika (USGS), pergerakan gunung everest ini tidaklah seberapa dibanding pergeseran wilayah di sekitar Kathmandu, ibukota Nepal, saat gempa terjadi.
"Everest hanyalah pengalih perhatian dari seluruh cerita sebenarnya. Kathmandu akan turun dan akan kembali ke arah Asia, sedangkan Himalaya akan kembali naik. Perubahan di bumi sangat elastis dan kebanyakan dikarenakan gempa-gempa yang berkekuatan besar," ujar Briggs.
Gempa juga dikenal sebagai 'pemecah'. Artinya, tidak ada garis patahan atau retakan yang terlihat di permukaan. Hal ini membuat tidak mudah untuk mencari jejak berapa kali gempa terjadi sebelumnya, dan berapa kali lagi gempa akan terjadi di kemudian hari. (ase)