Bagaimana Muslim Nordik Berpuasa Tanpa Matahari Terbenam

Ilustrasi matahari tenggelam
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Muslim di negara-negara Nordik berharap adanya panduan baru, untuk menentukan waktu sahur dan berbuka, selama bulan suci Ramadhan 2015, dimana matahari akan bersinar selama 24 jam.


Dilansir dari laman
Al Arabiya
, Kamis, 18 Juni 2015, Ramadhan dimulai tiga hari sebelum hari terpanjang dalam setahun, ketika matahari bersinar sepanjang hari di atas Lingkar Kutub Utara.


Itu berarti persoalan bagi warga Muslim, yang harus berpuasa hingga matahari terbenam. "Kami punya dua persoalan sulit, kapan harus memulai dan mengakhiri puasa," kata Mohammed Kharraki.
Bahaya Mengonsumsi Gorengan Saat Berbuka Puasa


Aturan Sederhana Bekerja Selama Puasa
"Kami semestinya memulai puasa sebelum matahari terbit, saat subuh, tapi tidak benar-benar ada subuh selama musim panas di Stockholm," kata juru bicara Asosiasi Islam Swedia itu.

75 Persen Pengguna Internet RI Cari Info Lewat Ponsel

Pada tahun-tahun sebelumnya, Muslim di kota-kota dekat Kutub Utara, disarankan mengakhiri puasa di saat yang sama dengan selatan. Tapi ulama Eropa telah bertemu dan merekomendasikan pendekatan baru.

"Sekarang Anda harus berpuasa mengikuti waktu terakhir, di mana matahari terlihat jelas terbit dan terbenam," kata Kharraki. Peraturan yang baru akan diberlakukan oleh Dewan Eropa untuk Fatwa dan Riset.


Eropa akan menjadi wilayah dengan masa puasa terpanjang, dengan periode antara matahari terbit dan terbenam berkisar antara 19-21 jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya