Mendag: Permintaan Impor Alami Penurunan

Rempah-rempah Indonesia
Sumber :
VIVA.co.id
Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?
- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, mengatakan permintaan pasar impor negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia, belum memperlihatkan kondisi yang membaik.
Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng

Sejumlah negara yang mengalami penurunan sebagai pasar impor adalah Jepang turun 20,8 persen selama Januari-April 2015. Negara China juga mengalami penurunan 20,9 persen, Amerika Serikat 2,8 persen, dan Singapura 21,2 persen.
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi


"Meski ada penurunan di sejumlah negara, namun untuk ekspor sektor pertanian mengalami  peningkatan sebesar 0,7 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada  produk perhiasan 26,9 persen; kopi, teh, dan rempah-rempah 26,7 persen;  serta kayu dan barang dari kayu 7,2 persen," kata Mendag di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa 16 Juni 2015.

Sementara itu, ekspor non migas sepanjang Januari-Mei 2015, ke beberapa negara mitra dagang masih menunjukkan peningkatan signifikan.

Negara-negara tujuan seperti Swiss, Tanzania, Algeria, India, Taiwan, Malaysia, dan Arab  Saudi.  Ekspor non migas ke Swiss tumbuh signifikan lebih dari 1.800 persen.

Bahkan, untuk ekspor ke Tanzania naik sebesar 154,8 persen, Algeria 53,0 persen, Arab  Saudi 21,1 persen,  India 11,9 persen, Taiwan 5,1 persen, dan Malaysia naik 2,0 perak.

"Bijih, kerak, dan abu logam; perhiasan serta besi dan baja adalah beberapa  produk yang menopang peningkatan ekspor non migas Indonesia ke  India. Sementara itu, beberapa produk ekspor Indonesia yang naik signifikan ke pasar  Malaysia adalah CPO, tembaga, serta ikan dan udang," kata Rachmat.

Sedangkan perhiasan, tembaga, dan timah adalah beberapa produk ekspor Indonesia yang naik signifikan selama periode Januari-Mei 2015. 

Sementara itu, beberapa produk  ekspor  nonmigas, sektor industri yang turun signifikan adalah CPO 21,5 persen, kertas/karton 35,1 persen; serta besi dan baja 37,4 persen. Penurunan yang signifikan sebesar 11,2 persen juga dialami oleh ekspor sektor pertambangan, terutama pada batu bara yang turun sebesar 4,8 persen (YoY). 

Kendati demikian, pada periode Januari-Mei 2015, ekspor sektor industri yang merupakan sektor yang mendominasi ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan sebesar 6,7 persen (YoY). (asp)
petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016