Mengupas Makna Kebaya Gibran dan Selvi

Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda Putri
Sumber :
  • Fajar Sodiq

VIVA.co.id – Momen bahagia pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda Putri tinggal menunggu jam. Keduanya akan mengucap ijab kabul Kamis besok, 11 Juni 2015. Persiapan pun sudah menuju tahap akhir. Termasuk soal busana.

Khusus untuk busana, kedua mempelai memilih tradisi pernikahan khas Jawa Solo, yang merupakan tradisi pernikahan sakral dari Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah.

Terdapat dua gaya busana untuk pengantin Solo, yakni Solo Putri dan Solo Basahan. Namun, Gibran dan Selvi memilih gaya Solo Putri.

Gaya ini dipilih kedua mempelai karena sederhana dan punya makna filosofis. Terutama kain batik yang digunakan, yakni batik Solo bermotif khusus sidomukti, sidomulyo, dan sidoasih. Serta memiliki lipatan berjumlah ganjil, yakni 9, 11 atau 13.

Batik sidomukti memiliki definisi menjadi mulia atau sejahtera. Batik tersebut mengandung pengharapan agar tercapai kebahagiaan lahir batin. Sementara itu, batik sidomulyo bermakna hidup bahagia dan tentram. Serta yang terakhir, batik sidoasih berarti harapan untuk saling menyayangi dan mengasihi.

Adapun busana pengantin perempuan terdiri dari kebaya berbahan beludru hitam dengan panjang sebatas lutut, berhias bordiran emas dengan perhiasan bros renteng susun tiga. Pengantin perempuan juga akan menggunakan selop berbahan beludru hitam. Busana ini dirancang oleh desainer Solo, Tuty Adib Adiputra.

Di sisi lain, pengantin pria mengenakan Beskap Langen Harjan, atau kemeja berkerah dan bermanset yang dipadu dengan batik bermotif sama dengan pengantin wanita yaitu, sidomukti, sidomulyo, dan sidoasih.

Cucu Pertama Jokowi Sudah Keluar Rumah Sakit

Perhiasannya berupa bros ulur yang bisa diselipkan pada saku beskap, sabuk serta keris ladrang yang disematkan di bagian belakang sabuk. (ase)