Kuburan 2.000 Tahun Ini Diklaim Milik Putri Tidur
Rabu, 10 Juni 2015 - 10:28 WIB
Sumber :
- USAToday
VIVA.co.id
- Para arkeolog mengklaim telah menemukan kuburan milik Putri Tidur dari kisah dongeng Sleeping Beauty. Kuburan ini berusia 2.000 tahun dan terletak di Ethiopia.
Kuburan kuno itu ditemukan setelah para arkeolog melakukan ekskavasi selama enam minggu di Kota Aksum, bersamaan dengan temuan artefak yang luar biasa tertanggal dari kisaran abad pertama dan kedua. Harta karun juga ditemukan, seperti kalung dari ribuan manik-manik berwarna, bejana dari kaca era Romawi, dan tabung parfum yang juga terbuat dari kaca.
Dari situs itu, temuan terbesar adalah fosil yang dipercaya sebagai 'Sleeping Beauty'. Fosil itu ditemukan dalam posisi tidur miring dengan dagu yang didekatkan dengan tangan yang menggunakan cincin perunggu berkilau. Fosil yang diklaim sebagai seorang wanita ini tertidur di sebelah kaca perunggu berdesain era Romawi. Ini menimbulkan spekulasi para arkeolog bahwa perempuan ini adalah wanita cantik yang mengagumi dirinya sendiri, bahkan saat menjelang kematian.
"Di sampingnya juga terdapat tempat kosmetik perunggu dengan gumpalan cat untuk kelopak mata (eyeliner). Wanita itu juga memiliki asesoris dengan banyak manik-manik, termasuk ikat pinggang manik-manik seolah ingin memperlihatkan statusnya sebagai kelas atas," ujar Louise Schofield, mantan kurator dari Museum Inggris, seperti dikutip dari The Observer, Rabu 10 Juni 2015.
Selain pernak-pernik dan perhiasan, di sampingnya juga terdapat gelas dan cangkir yang didesain untuk mengambil air mata dari almarhum. Para peneliti percaya jika tubuh wanita itu masih terbentuk sedemikian rupa karena dikubur di bawah serambi yang melindunginya dari banyak elemen.
Sayangnya, para arkeolog masih berupaya menganalisa umur dan penyebab kematiannya. Para penggali juga menemukan kendi dari tanah liat. Kemungkinan kendi itu berisi makanan dan minuman untuk bekal sang wanita di akhirat.
Dijelaskan Schofield, kerajaan Aksumite merupakan bangsa yang kuat yang hidup di bagian utara Ethiopia pada era Kristiani. Keberadaannya terdeteksi sejak tahun 100 sampai 940 setelah Masehi dan meraih kekuasaannya pada abad pertama setelah masehi sebagai pemain utama di jalur perdagangan antara Kerajaan Roma dan India Kuno. Aksumite juga dikenal sebagai kota legendaris dari Ratu Sheba dan jantung peradaban Aksumite, salah satu yang terbesar dari peradaban kuno.
Bangsa Aksum mendominasi pesisir Laut Merah sampai akhir abad ke-9. Perdagangan Aksum di Mediterania berakhir akibat kalah persaingan dengan bangsa Arab di abad ke-7 dan ke-8. Ethiopia modern melihat bangsa Aksum sebagai keturunan dari kerajaan Alkitab.
Baca Juga :
Ditemukan, Buaya Kuno Seukuran Bus
"Di sampingnya juga terdapat tempat kosmetik perunggu dengan gumpalan cat untuk kelopak mata (eyeliner). Wanita itu juga memiliki asesoris dengan banyak manik-manik, termasuk ikat pinggang manik-manik seolah ingin memperlihatkan statusnya sebagai kelas atas," ujar Louise Schofield, mantan kurator dari Museum Inggris, seperti dikutip dari The Observer, Rabu 10 Juni 2015.
Selain pernak-pernik dan perhiasan, di sampingnya juga terdapat gelas dan cangkir yang didesain untuk mengambil air mata dari almarhum. Para peneliti percaya jika tubuh wanita itu masih terbentuk sedemikian rupa karena dikubur di bawah serambi yang melindunginya dari banyak elemen.
Sayangnya, para arkeolog masih berupaya menganalisa umur dan penyebab kematiannya. Para penggali juga menemukan kendi dari tanah liat. Kemungkinan kendi itu berisi makanan dan minuman untuk bekal sang wanita di akhirat.
Dijelaskan Schofield, kerajaan Aksumite merupakan bangsa yang kuat yang hidup di bagian utara Ethiopia pada era Kristiani. Keberadaannya terdeteksi sejak tahun 100 sampai 940 setelah Masehi dan meraih kekuasaannya pada abad pertama setelah masehi sebagai pemain utama di jalur perdagangan antara Kerajaan Roma dan India Kuno. Aksumite juga dikenal sebagai kota legendaris dari Ratu Sheba dan jantung peradaban Aksumite, salah satu yang terbesar dari peradaban kuno.
Bangsa Aksum mendominasi pesisir Laut Merah sampai akhir abad ke-9. Perdagangan Aksum di Mediterania berakhir akibat kalah persaingan dengan bangsa Arab di abad ke-7 dan ke-8. Ethiopia modern melihat bangsa Aksum sebagai keturunan dari kerajaan Alkitab.
Baca Juga :
Ilmuwan Kembali Temukan Fosil Ikan Mulut Raksasa
Ilmuwan meyakini ikan mulut raksasa hidup pada 92 juta tahun lalu
VIVA.co.id
9 Februari 2016
Baca Juga :