Cita Rasa Indonesia di Festival Kuliner Taste of Amsterdam
- KBRI Den Haag
VIVA.co.id - Ibu Kota Belanda, Amsterdam, setiap tahun rutin menyelenggarakan festival kuliner terbesar di negara itu. Menariknya, salah satu ciri khas ajang bernama "Taste of Amsterdam" ini adalah aneka masakan Indonesia, demikian ungkap Kedutaan Besar RI di Den Haag.
Itulah sebabnya tim KBRI Den Haag kembali hadir dalam “Taste of Amsterdam 2015,” yang berlangsung di Amstelpark 4-7 Juni 2015. Kali ini KBRI Den Haag bekerjasama dengan Rumah Budaya Indonesia, NIVO (importer produk makanan Indonesia) dan Asosiasi Chef Indonesia di Belanda “Indonesia Satu” mempromosikan aneka kuliner Indonesia di “Pavilijoen Indonesia”.
Dengan mengusung tema "Wonderful Taste of Indonesia", dihadirkan beragam masakan olahan hasil laut Indonesia diantaranya: Gohu Ikan (Ternate), Nasi Goreng Seafood Lado Ijo (Sumatra Barat), Lumpia Lalampa (Sulawesi Utara) dan Laksa Betawi.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, menyambut baik pelaksanaan diplomasi kuliner ini. “Diharapkan masyarakat Belanda, terutama anak mudanya, terus mengenal masakan Indonesia. Melalui diplomasi kuliner ini juga diperkenalkan budaya makan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah karena masakan yang disajikan berasal dari berbagai daerah seperti Ternate, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Betawi”.
Dalam jangka panjang Ibnu juga mengharapkan makin banyaknya wisatawan Belanda yang berkunjung ke Indonesia sembari menikmati makanan khas seperti ini.
Pemilihan menu modern makanan laut tersebut didasarkan pada keinginan untuk semakin memperkenalkan ragam olahan dari produk-produk laut Indonesia, sekaligus untuk menggali potensi perluasan akses pasar produk laut Indonesia di Belanda. Seluruh menu olahan dipersiapkan secara langsung oleh para chef Indonesia yang handal dan tergabung dalam organisasi “Indonesia Satu”.
Di dalam Paviljoen Indonesia, juga diperkenalkan beberapa produk Indonesia yang digemari di Belanda, seperti Bir Bali Hai dan beberapa modifikasi minuman dingin (shake) dari kopi, bir pletok dan pandan sereh. Selain itu ditampilkan beberapa makanan olahan antara lain nasi kuning tumpeng seafood, sate lilit, empek-empek, bandeng goreng, kue pandan, tape ketan hitam, dan berbagai makanan kecil Indonesia diantaranya rempeyek teri, kerupuk udang, keripik singkong, emping dan sambal.
Untuk semakin memperkuat upaya promosi, selama 4 (empat) hari kegiatan Taste of Amsterdam diselenggarakan beberapa kegiatan antara lain icip-icip (food testing), dan demo masak Martabak dan Udang Goreng yang kemudian dibagikan secara cuma-cuma kepada para pengunjung.
Didi Han salah satu dari Chef Indonesia Satu juga memperagakan ketrampilan menghias buah (fruit carving). Para pengunjung tampak asyik mengelilinginya ketika melihat pengukiran Semangka menjadi Ikan Hiu dan Bunga Mawar.
Sementara itu, Ikan Pesmol masakan Chef Agus memenangkan penghargaan makanan terbaik “The Best Signature Dish” pilihan pengunjung. Dihargai senilai Florinjne (Fl) 5, Ikan Pespol ini menjadi favorit para pembeli makanan yang ramai mengantri.
Untuk membeli makanan dan minuman, para pengunjung Taste of Amsterdam harus menukar uang Euro dengan Koin Florinjne (nama mata uang Belanda kuno yang dijadikan koin resmi Taste of Amsterdam), dimana Fl 1 dinilai sebesar € 1.25.
Dikunjungi Selebriti Belanda
Pavilijoen Indonesia merupakan salah satu stand yang menarik. Selain menyedot 4.643 pengunjung, beberapa selebriti Belanda secara khusus berkunjung untuk mencicipi makanan Indonesia. Bart van Olphen, koki dan penulis buku masakan terutama ikan, tertarik mengunjungi Pavilijoen Indonesia dan berbincang dengan Indonesia Satu terkait aneka menu ikan yang dimasak mereka. Selain itu juga berkunjung Ramon Beuk, Alain Caron, Jamai Loman dan Nelii Cooman.
Selama festival kuliner tersebut, di Pavilijoen Indonesia dimeriahkan dengan Tari Bajidor Kahot dan Tari Puspanjali yang ditarikan oleh mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia kota Rotterdam. Selain itu musik tradisional dari berbagai daerah juga terus diperdengarkan untuk membuat seolah olah pengunjung berada di Indonesia.
Tak lupa untuk lebih memperkenalkan berbagai tujuan wisata di Indonesia dan menyebarkan informasi-informasi positif Indonesia, disediakan berbagai leaflet dan brosur wisata dalam bahasa Belanda.
Acara pembukaan Taste of Amsterdam 2015, dilakukan pada Kamis (4 Juni 2015) dan Paviljoen Indonesia dibuka oleh KUAI KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo. Para Chef Indonesia Satu yang turut berpartisipasi di Pavilion Indonesia antara lain Genthur Respati (Hilton Hotel Schiphol), Agus Hermawan (Blauw Restaurant), Eduard Roesdi (Indonesian Fine Dining), Didi Han (food-carver) Renske Welsarie Wolf (Cooking Instructor), Yudi Yahya (Eternalis SCRI Brussel) dan Renu Lubis. Untuk semakin memperkuat upaya diplomasi kuliner, para chef ini dibantu oleh para pelajar Hogeschool Den Haag jurusan boga/ kuliner.
Eduard Roesdi, yang lebih dikenal sebagai Chef Edu, menyampaikan bahwa Indonesia Satu merasa senang dapat mempromosikan makanan Indonesia yang diolah menjadi “fine dining” tanpa meninggalkan cita rasa aslinya. Chef Edu juga senang mendapatkan komentar positif dari pengunjung yang menyatakan bahwa makanan yang disajikan berbeda dengan makanan yang biasa mereka rasakan, seperti Gohu Ternate yang rasanya sangat segar dan nikmat.
Mark Smith, seorang food blogger yang hadir di Pavilioen Indonesia memuji Lumpia Lalampa buatan Chef Gentur yang rasanya dinilai luar biasa. Mark sebelumnya tidak pernah merasakan lumpia dengan isi tuna yang disajikan bersama kuah yang rasanya manis gurih.
Secara khusus Rinze Vagelien, fotografer khusus makanan, yang mencoba Nasi Goreng Lado Ijo berkomentar bahwa nasi goreng ini sangat enak, komentarnya “Lekker, I never had this kind of Nasi Goreng before”.
Menurut Azis Nurwahyudi, Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya dari KBRI Den Haag, Taste of Amsterdam adalah acara tahunan berupa festival kuliner yang berlangsung di Amstelpark Amsterdam dan telah menjadi salah satu tujuan wisata di Belanda. Menurut informasi dari panitia, tahun ini Taste of Amsterdam diikuti lebih dari 100 stands makanan dengan pengunjung sekitar 40.000 orang.
"Para pengunjung berasal dari berbagai kalangan termasuk kelompok professional antara lain pebisnis makanan, pemilik restoran, distributor makanan, pemerhati kuliner, kelompok media, dan masyarakat umum lainnya," kata Azis.