BPPT Kembangkan Beras Analog, Apa Bahan Bakunya?

Ilustrasi beras
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan beras tiruan atau beras analog yang dibuat dari bahan baku lokal. Beras analog ini diklaim menyehatkan dan tidak mengandung bahan kimia seperti beras yang berbahan baku plastik yang diduga banyak beredar di pasar Indonesia saat ini. 

Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet (setkab.go.id), Senin 25 Mei 2015, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Listyani mengatakan, bahan baku beras tiruan ini berasal dari jagung dan ubi-ubian yang tumbuh subur di Indonesia. 

"Beras ini berasal dari jagung, ubi kayu, dan atau sagu, sehingga dijamin aman bahkan mempunyai manfaat kesehatan seperti indeks glikemik rendah," kata dia. 

Menurut Listyani, meskipun sama-sama tiruan, beras analog sangat berbeda dengan beras plastik. Karena, dalam jangka pendek beras plastik dapat menyebabkan keracunan, dan dalam jangka panjang akan merusak organ-organ tubuh seperti ginjal serta organ pencernaan.
Produksi Melimpah, Ratusan Ribu Ton Beras Impor Menumpuk

Sementara itu, beras analog yang dikembangkan BPPT sama sekali tidak menggunakan bahan baku kimia, sehingga tidak mengganggu kesehatan. Karena itu, di samping teknik proses produksinya terus dikembangkan, diseminasi teknologi juga telah dilakukan melalui pelaku usaha (UKM) di beberapa daerah.
Bulog Jajaki Impor Beras dari Pakistan

"Yang paling penting, beras analog ini menggunakan bahan baku lokal, sehingga mengurangi ketergantungan akan pangan impor, termasuk impor beras," tuturnya.
Permudah Serap Beras Petani, Bulog Ingin Samakan Harga
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat panen raya

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Musim hujan yang datang saat kemarau, bisa untungkan produksi beras.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016