Beras Plastik Mematikan Diisukan Masuk RI dan India
Selasa, 19 Mei 2015 - 10:50 WIB
Sumber :
- Malaysia Chronicle
VIVA.co.id
- Menteri Pertanian dan Industri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, mengaku belum mendapat laporan resmi adanya beras plastik yang beredar di Malaysia.
Dia menjelaskan, pemerintah Malaysia akan mengajarkan penduduknya cara untuk mengidentifikasi butir-butir beras palsu.
"Kami akan membantu masyarakat dari sisi teknis, bagaimana cara mengidentifikasi beras palsu dan asli," ujarnya, seperti dikutip pada laman Malaysia Chronicle, Selasa 19 Mei 2015.
Dia menuturkan, pihaknya tidak bisa menganggap enteng terkait rumors peredaran beras palsu dari plastik.
Menteri Dalam Negeri, Koperasi, dan Kepenggunaan, Datuk Seri Hasan Malek, mengatakan kementeriannya akan melakukan penyelidikan secara nasional terkait hal itu.
Seperti diketahui, beras yang terbuat dari plastik bercampur resin (damar/sejenih getah) beracun dilaporkan telah mencapai pantai beberapa negara Asia. Berita terbaru, beras plastik itu sudah mendarat di Singapura.
Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa mengonsumsi beras plastik bisa mematikan, atau merusak sistem pencernaan secara serius.
Beras palsu itu dikabarkan berasal dari China, tepatnya dari Taiyuan, provinsi Shaanxi. Informasi itu beredar luas di media sosial, seperti WhatsApp dan Facebook.
Beras plastik kabarnya dibuat dari kentang, ubi jalar, dengan resin sintetik yang kemudian dibuat layaknya butir beras asli.
Beras plastik ini kemudian diedarkan di negara berkembang dengan jumlah penduduk besar, seperti India, Indonesia, dan Vietnam.
Hasan Malek, menuturkan tim investigasi akan fokus pada toko-toko kelontong untuk memeriksa apakah mereka menjual beras palsu, terutama di daerah pedesaan.
Hal itu, menurut Hasan, karena sumber dari industri beras mengatakan bahwa beras plastik itu tidak akan dijual secara terbuka di supermarket dan hypermarket. (asp)
Baca Juga :
Sepuluh Kegunaan Beras yang Luar Biasa
Dia menuturkan, pihaknya tidak bisa menganggap enteng terkait rumors peredaran beras palsu dari plastik.
Menteri Dalam Negeri, Koperasi, dan Kepenggunaan, Datuk Seri Hasan Malek, mengatakan kementeriannya akan melakukan penyelidikan secara nasional terkait hal itu.
Seperti diketahui, beras yang terbuat dari plastik bercampur resin (damar/sejenih getah) beracun dilaporkan telah mencapai pantai beberapa negara Asia. Berita terbaru, beras plastik itu sudah mendarat di Singapura.
Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa mengonsumsi beras plastik bisa mematikan, atau merusak sistem pencernaan secara serius.
Beras palsu itu dikabarkan berasal dari China, tepatnya dari Taiyuan, provinsi Shaanxi. Informasi itu beredar luas di media sosial, seperti WhatsApp dan Facebook.
Beras plastik kabarnya dibuat dari kentang, ubi jalar, dengan resin sintetik yang kemudian dibuat layaknya butir beras asli.
Beras plastik ini kemudian diedarkan di negara berkembang dengan jumlah penduduk besar, seperti India, Indonesia, dan Vietnam.
Hasan Malek, menuturkan tim investigasi akan fokus pada toko-toko kelontong untuk memeriksa apakah mereka menjual beras palsu, terutama di daerah pedesaan.
Hal itu, menurut Hasan, karena sumber dari industri beras mengatakan bahwa beras plastik itu tidak akan dijual secara terbuka di supermarket dan hypermarket. (asp)
Baca Juga :
Jokowi Setujui Bulog Jadi Penyangga Stok Jagung dan Kedelai
Dengan begitu, kini Bulog tak hanya mengurus beras.
VIVA.co.id
11 Maret 2016
Baca Juga :