Puma Punku, Bukti Kehadiran Suku Tiwanaku

Situs Puma Punku Suku Tiwanaku di Bolivia
Sumber :
  • Crystalinks/Tiwanaku

VIVA.co.id - Puma Punku merupakan nama dari sebuah kompleks candi besar yang terletak di dekat Tiwanaku, Bolivia. Bagian dari sebuah situs arkeologi besar ini dikenal sebagai Tiahuanacu. 

Berkunjung ke Tempat Bertarungnya Gladiator di Tunisia

Berdirinya candi ini dilansir Amusing Planet masih menjadi sebuah misteri. Para arkeolog percaya bahwa kompleks ini mungkin telah dibangun oleh kekaisaran Tiwanaku sebelum hadirnya Kekaisaran Inca yang berkembang antara 300 dan 1000 SM

Hal yang paling menarik tentang Puma Punku adalah gundukan tanah bertingkat awalnya dihadapkan pada blok megalitik, masing-masing batu seberat puluhan ton. Dalam perakitan dinding Puma Punku, masing-masing batu dipotong halus kemudian disusun dengan satu dengan lainnya dengan mencocokkan sudutnya, sama seperti permainan puzzle, membentuk sambungan beban tanpa menggunakan mortar atau perekat. 

Tanpa Tongsis, Bagaimana Gaya Liburan Turis Zaman Dahulu

Kemungkinan Puma Punku dahulu adalah sebuah bangunan besar yang digunakan untuk acara keagamaan. Salah satu teknik rekayasa umum melibatkan pemotongan bagian atas batu dan bagian bawah pada sudut tertentu menempatkan batu yang lain di atasnya dipotong pada sudut yang sama. 

Presisi dengan penggunaan sudut-sudut untuk menciptakan sambungan, mengindikasikan pengetahuan pemotongan batu yang sangat canggih dan pemahaman menyeluruh dari perhitungan geometris. 

Lebih Dekat dengan Keindahan Negeri China

Banyak sambungan yang begitu tepat sehingga pisau cukur pun tidak akan bisa masuk diantara batu-batu itu. Teknologi pemotongan batu secara presisi oleh Suku Tiwanaku, bahkan jauh lebih maju daripada teknologi yang dimiliki bangsa Inca ratusan tahun setelahnya.

Batu-batu terbesar dari blok ini mencapai 25,6 kaki panjangnya, dengan lebar 17 kaki dan  ketebalan 3,5 kaki, sementara beratnya diperkirakan mencapai 131 metrik ton. Karena ukuran  dan metode pengangkutannya, Puma Punku kini menjadi topik pembahasan yang menarik sejak penemuan candi. 

Analisis kimia mengungkapkan blok batu pasir merah diangkut sampai ke tempat curam dari sebuah tambang di dekat Danau Titicaca sekitar 10 kilometer jauhnya. Blok batu andesit yang lebih kecil berasal dari pertambangan Semenanjung Copacabana sekitar 90 kilometer jauhnya dari seluruh Danau Titicaca.

Ada juga yang mengatakan Puma Punku dibangun oleh peradaban lain yang datang dari lautan. Beberapa percaya bahwa Puma Punku dibangun dengan bantuan alien.

Tiwanaku diperkirakan ditinggalkan penduduknya sekitar tahun 1000 SM karena musim kering yang sangat panjang waktu itu. Awal musim kering, penguasa Tiwanaku diperkirakan mencoba melakukan ritual ritual pengorbanan manusia sebagai permohonan kepada dewa matahari untuk menghentikan musim kering. 

Hal ini dibuktian dengan ditemukannya kerangka-kerangka manusia yang mati dengan cara yang khas sebuah ritual pengorbanan.

Kini, kompleks reruntuhan ini masih bisa dinikmati dengan blok besar dari granit yang tersusun rapi satu sama lain. Selain itu, terdapat juga pola-pola dekorasi geometris pada batuan yang memperlihatkan kecanggihan teknologi, yang belum dimiliki Suku Inca.

Ilustrasi alam liar di Amerika Latin

Sensasi Alam Liar Amerika Latin

Amerika Latin terkenal dengan kekayaan flora dan fauna.

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2016