230 Jenis Kupu-kupu Malam Hidup di Gunung Tambora
- Viva.co.id/Sarie
VIVA.co.id - Setidaknya ada enam spesies yang diduga sebagai spesies baru di Gunung Tambora. Spesies ini muncul dan diteliti setelah gunung tersebut meletus dahsyat 200 tahun lalu.
Dikatakan peneliti Pusat Penelitian (Puslit) Biologi LIPI, Dr. Cahyo Rahmadi, enam spesies itu hanya ada di wilayah kepulauan Sunda kecil atau di Lombok Sumbawa. Spesies itu terdiri atas dua spesies ngengat atau kupu-kupu, dua spesies kalacemeti dan opiliones.
"Dua yang menarik adalah cicak dari genus Cyrtodactylus. Bentuk cicak ini mirip seperti busur karena melengkung," ujar Cahyo, yang juga ketua Tim Peneliti spesies ini, di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Selasa 12 Mei 2015.
Menurut Cahyo, di Leuser ada lima jenis, dua jenis tidak mirip dengan 5 jenis yang ada ini, di kawasan Sunda kecil maupun Papua. Ukuran cicaknya kecil, panjang empat sentimeter, sedangkan jenis kedua panjangnya delapan sentimeter.
Cahyo membutuhkan waktu lama untuk mengesahkan spesies temuannya ini sebagai spesies baru. Sebab, butuh perbandingan, publikasi, dan pengakuan peneliti dunia. Waktunya bisa mencapai berbulan-bulan sampai setahun.
"Kami menyebutnya kandidat spesies baru, karena tidak mudah mengobservasi spesimen dalam jumlah dan waktu terbatas. Setidaknya kami butuh dua spesimen jantan dan dua betina," ujar dia.
Dari hasil penelitian tim yang terdiri atas LIPI, Ekspedisi NKRI TNI, BKSDA, dan masyarakat ini ditemukan total 230 jenis kupu-kupu malam yang hidup di gunung Tambora. Ada sekitar 10 jenis arachnida, 27 serangga hymoneptera, 21 jenis reptilia, 9 amfibia, 46 burung, dan 10 mamalia.
"Spesies yang banyak dijumpai sepanjang jalur pendakian Kawinda Toi, yaitu Duabanga moluccana Blume, Engelhardia spicata Lech. ex Blume, Acronychia trifoliata Zoll, dan Syzigium. Spesies endemik yang ditemukan yaitu satu spesies kelelawar, enam spesies burung endemik Nusa Tenggara Barat dan beberapa spesies baru diyakini merupakan spesies yang sebarannya sangat terbatas," ujar Cahyo.
Sementara itu, 46 spesies burung, kata Cahyo, tiga spesies merupakan burung migran, 21 spesies reptil, dan empat spesies amfibi dari berbagi marga. Untuk kelompok mamalia, sedikitnya ditemukan 10 spesies terdiri atas spesies kelelawar, tiga spesies tikus, satu spesies primata, satu spesies musang, dan beberapa mamalia lain seperti babi serta rusa yang banyak ditemukan melintas di jalan.
Pada kelompok kerabat kalajengking, kalacemeti, dan laba-laba ditemukan sedikitnya 10 spesies dengan rincian satu spesies kalajengking, satu spesies kalacemeti, satu spesies kalacuka, tiga spesies opiliones, dan lebih dari empat spesies laba-laba.
"Untuk kelompok serangga seperti kupu-kupu malam tercatat sedikitnya 230 spesies dari ketinggian 100 mdpl dan 500 mdpl. Dua yang diduga baru adalah spesies Ernolatia (Bombicidae) dan spesies Xyleutes (Cossidae)," ujarnya. (art)