Menperin: Konsumsi Karet RI Kalah dari Malaysia
Senin, 11 Mei 2015 - 13:35 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Kementerian Perindustrian memastikan saat ini Indonesia masih sebagai negara utama penghasil karet alam. Namun, sayangnya tingkat konsumsi karet alam domestik masih di bawah Malaysia, China, dan India yang telah menyerap lebih dari 40 persen.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan, untuk meningkatkan konsumsi karet alam domestik, kementerian terus melakukan berbagai langkah strategis. Di antaranya, berupaya mendorong peningkatan konsumsi karet alam di dalam negeri. Upaya itu diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam nasional.
"Pemerintah memandang perlu dilakukan langkah-langkah untuk peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri. Karena, saat ini konsumsi karet alam domestik untuk memproduksi barang-barang karet hanya mencapai sekitar 18 persen dari total produksi nasional," ujar Saleh, di kantornya, Jakarta, Senin 11 Mei 2015.
Menurut Saleh, demi terus digenjotnya peningkatan konsumsi karet alam domestik, Kemenperin saat ini menggelar pameran produk karet hilir di Plasa Pameran Industri, Gedung Kementerian Perindustrian.
Dalam pameran ini, kata Saleh, diikuti sebanyak 32 peserta. Pameran ini juga sebagai tindak lanjut joint statement tentang peningkatan konsumsi karet alam di Indonesia yang dilaksanakan di Kementerian Perdagangan pada 9 April 2015.
"Diharapkan, pameran ini mempunyai nilai dan arti yang sangat penting bagi perkembangan industri barang-barang karet yang berada di seluruh Indonesia," katanya.
Selain itu, Saleh melanjutkan, industri karet yang berada di Tanah Air sudah seharusnya perlu mendapat dukungan sepenuhnya dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dan pihak-pihak yang terkait.
"Ini mengingat produk karet hilir merupakan salah satu jenis industri yang bertumpu pada kekuatan potensi sumber daya alam, sehingga mampu mendukung pembangunan nasional," ujar Saleh.
Seperti diketahui, pameran produk karet hilir di Plasa Pameran Industri, gedung Kementerian Perindustrian ini diselenggarakan pada 11–15 Mei 2015 dan dibuka untuk umum pukul 09.00–17.00 WIB. (art)
Baca Juga :
Alasan Pemerintah Buka Investasi Karet ke Asing
Menurut Saleh, demi terus digenjotnya peningkatan konsumsi karet alam domestik, Kemenperin saat ini menggelar pameran produk karet hilir di Plasa Pameran Industri, Gedung Kementerian Perindustrian.
Dalam pameran ini, kata Saleh, diikuti sebanyak 32 peserta. Pameran ini juga sebagai tindak lanjut joint statement tentang peningkatan konsumsi karet alam di Indonesia yang dilaksanakan di Kementerian Perdagangan pada 9 April 2015.
"Diharapkan, pameran ini mempunyai nilai dan arti yang sangat penting bagi perkembangan industri barang-barang karet yang berada di seluruh Indonesia," katanya.
Selain itu, Saleh melanjutkan, industri karet yang berada di Tanah Air sudah seharusnya perlu mendapat dukungan sepenuhnya dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dan pihak-pihak yang terkait.
"Ini mengingat produk karet hilir merupakan salah satu jenis industri yang bertumpu pada kekuatan potensi sumber daya alam, sehingga mampu mendukung pembangunan nasional," ujar Saleh.
Seperti diketahui, pameran produk karet hilir di Plasa Pameran Industri, gedung Kementerian Perindustrian ini diselenggarakan pada 11–15 Mei 2015 dan dibuka untuk umum pukul 09.00–17.00 WIB. (art)
Baca Juga :
Harga Karet Hanya Rp4 Ribu, Petani Menjerit
Harga idealnya Rp10-11 ribu per kilogram.
VIVA.co.id
24 Maret 2016
Baca Juga :