Begini Awal Terbentuknya Himalaya
- Dok. Berta Tilmantaite
VIVA.co.id - India diklaim sebagai benua dengan pergerakan yang cukup cepat sepanjang sejarah. Lebih dari 140 juta tahun lalu, awalnya, India merupakan bagian dari benua super yang bernama Gondwana, yang mencakup setengah dari bagian selatan bumi.
Ilmuwan menemukan jika pada 120 juta tahun lalu, benua India mulai pecah dan perlahan bermigrasi ke utara. Pergeserannya sekitar lima sentimeter per tahun. Hal ini terjadi sebelum ada peristiwa misterius sekitar 80 juta tahun lalu menyebabkan pergeseran benua itu semakin cepat menuju Utara, sekitar 15 sentimeter per tahun. Lebih cepat bahkan dibandingkan pergeseran tektonik saat ini.
Pergerakan benua itu akhirnya berhenti ketika bertabrakan dengan benua Eurasia sekitar 50 juta tahun lalu. Inilah yang dipercaya sebagai kemunculan Himalaya.
Selama bertahun-tahun, ilmuwan berkutat untuk menjelaskan bagaimana India bisa bergeser ke utara begitu cepatnya. Sekarang, ahli geologi dari Massachusetts Institute of Technologies (MIT) mengklaim memiliki jawaban atas pertanyaan itu.
Menurut mereka, benua India didorong ke arah Utara dengan perpaduan dua zona subduksi, yaitu wilayah bumi di mana tepi salah satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng lain. Ketika satu lempengan tenggelam maka ini akan menarik daratan lain yang terhubung.
Geolog percaya jika kedua lempeng yang tenggelam itu mengakibatkan kekuatan tarikan sebanyak dua kali lipat, menggandakan kekuatan pergeseran benua India.
"Dalam dunia sains, sulit untuk benar-benar bisa memastikan suatu hal. Tapi ada banyak bukti yang saling berhubungan satu sama lain yang meyakinkan kami akan pergeseran itu," ujar profesor geologi da geofisika di MIT, Leigh Royden, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis 7 Mei 2015.
2011 lalu, para ilmuwan percaya jika magma yang menggumpal dari dalam bumi merupakan kekuatan yang membuat benua India bergeser. Menurut hipotesa mereka, gumpalan itu menciptakan jet vulkanik di bawahnya dan membawa benua itu dalam kecepatan tinggi.
Pengukuran yang dilakukan Royden dan koleganya, Over Jagoutz, menunjukkan jika lempeng benua wilayah utara sangat luas, mencakup hampir sepertiga dari lingkar bumi. Namun begitu, lempeng selatan yang membawa India mengalami perubahan yang cukup radikal. Sekitar 80 juta tahun lalu, tabrakan dengan benua Afrika membuat lempeng tersebut terpotong 3.000 kilometer, sesaat setelah benua India mulai bergeser cepat.
Teori itu juga yang dipercaya ilmuwan mampu membuat benua bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Berdasarkan dimensi dua lempengan, peneliti mengkalkulasi bahwa India bisa bergerak cepat antara 50 sampai 150 milimeter per tahun.
"Peristiwa itu mungkin suatu kebetulan. Banyak perubahan yang terjadi selama jutaan tahun lalu, termasuk pengaruh iklim, yang bisa jadi menjelaskan fenomena itu. Jadi kami masih harus menelitinya lebih jauh lagi," ujar Royden.