Peneliti: Jenggot Pria Lebih Kotor dari Toilet
Selasa, 5 Mei 2015 - 12:44 WIB
Sumber :
- REUTERS/ Vincent Kessler
VIVA.co.id
- Sebuah eksperimen yang dilakukan di New Mexico menemukan jika ternyata jenggot pria lebih kotor dari toilet. Banyak bakteri ditemukan di jenggot lebat seorang pria.
Dalam sebuah acara di televisi
Action 7 News
di New Mexico, seorang peneliti melakukan eksperimen terkait hal ini. Peneliti bernama John Golobic itu mengatakan jika bakteri yang ditemukan di jenggot pria hampir sama dengan bakteri yang umumnya ada di kotoran manusia.
Baca Juga :
Studi: Pria Lebih Stres Saat Bersama Istri
"Saya biasanya tidak pernah terkejut dengan hasil penelitian saya. Tapi kali ini saya terkejut. Kandungan bakteri dalam jenggot lebat pria berbeda-beda. Ada yang terdiri dari bakteri normal, bahkan lainnya ada yang lebih kotor dari toilet. Bakteri banyak seperti yang ada di kotoran manusia," ujar Golobic, seperti dikutip dari
Baca Juga :
Ini Manfaat Jenggot untuk Kesehatan Pria
Ini artinya, tidak harus selalu kotoran yang mengandung bakteri. Namun demikian, kata Golobic, jika bakteri yang sama, seperti yang ada di dalam jenggot, ditemukan di sampel air minum di sebuah kota, maka pabrik air minum itu harus ditutup dan disterilkan.
Meskipun bakteri dalam jenggot itu tidak akan menimbulkan penyakit namun Golobic mengakui jika hal ini cukup mengkhawatirkan. "Ada tingkat kotoran yang cukup mengganggu di sini," ujar Golobic.
Untuk mengurangi bakteri terkumpul di jenggot, para pria diminta untuk tidak terlalu sering mengusap jenggot dengan tangan. Jenggot juga harus dicuci secara rutin.
Beberapa pekan belakangan, warga New Mexico memang sedang membahas mengenai ancaman pemeliharaan jenggot. Menurut mereka, jenggot sangat berpotensi menimbulkan penyakit karena jenggot menciptakan lingkungan yang ideal untuk perkembangbiakkan bakteri.
Sayangnya, belum ada bukti yang mendukung teori ini. Direktur dari majalah
Men's Health
, Brian Boye, mengatakan bahwa pria bisa menjaga jenggotnya tetap bersih dan higienis.
"Cucilah secara rutin dan pakai kondisioner, baik dengan kondisioner rambut atau minyak jenggot. Itu adalah dua hal mudah yang bisa dilakukan," ujar Boye. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ini artinya, tidak harus selalu kotoran yang mengandung bakteri. Namun demikian, kata Golobic, jika bakteri yang sama, seperti yang ada di dalam jenggot, ditemukan di sampel air minum di sebuah kota, maka pabrik air minum itu harus ditutup dan disterilkan.
