Serangan Arab Saudi Tak Berhenti, Harga Minyak Terus Naik
Jumat, 24 April 2015 - 07:31 WIB
Sumber :
- REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Jumat dini hari, 24 April 2015. Kembali berlangsungnya serangan udara Arab Saudi bersama koalisinya ke Yaman, membuat pasar khawatir terhadap pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.
"Eskalasi Arab Saudi terhadap Yaman meningkatkan tensi reli minyak," ujar Gene McGillian, analis senior dari Tradition Energy, seperti dikutip
Reuters
.
Harga acuan minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 2,81 persen. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Juni menetap di level US$57,74 per barel.
Sementara itu, minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman bulan Juni naik US$2,12 menjadi US$64,85 per barel.
Sepanjang bulan ini harga minyak mentah telah naik setidaknya US$10 per barel. Kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah dan tanda-tanda adanya penguatan permintaan global, termasuk untuk bahan bakar otomotif, membuat minyak merangkak naik.
Namun, sejauh ini, pasokan minyak dunia masih melimpah. Terbukti, produksi dari organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) hampir mencapai 2 juta barel per hari.
Di sisi lain, ujar Gene, asumsi pasar juga terpengaruh pada masih lemahnya tingkat produksi minyak di AS. Apalagi, perusahaan minyak telah memangkas belanja modal eksplorasi. "Saya tidak begitu yakin ada peningkatan fundamental," kata Gene.
Sementara, pemerintah AS mengumumkan kalau cadangan minyak dalam negerinya meningkat jadi 5,3 juta barel, pada akhir pekan lalu. (ren)
Harga acuan minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 2,81 persen. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Juni menetap di level US$57,74 per barel.
Sementara itu, minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman bulan Juni naik US$2,12 menjadi US$64,85 per barel.
Sepanjang bulan ini harga minyak mentah telah naik setidaknya US$10 per barel. Kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah dan tanda-tanda adanya penguatan permintaan global, termasuk untuk bahan bakar otomotif, membuat minyak merangkak naik.
Namun, sejauh ini, pasokan minyak dunia masih melimpah. Terbukti, produksi dari organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) hampir mencapai 2 juta barel per hari.
Di sisi lain, ujar Gene, asumsi pasar juga terpengaruh pada masih lemahnya tingkat produksi minyak di AS. Apalagi, perusahaan minyak telah memangkas belanja modal eksplorasi. "Saya tidak begitu yakin ada peningkatan fundamental," kata Gene.
Sementara, pemerintah AS mengumumkan kalau cadangan minyak dalam negerinya meningkat jadi 5,3 juta barel, pada akhir pekan lalu. (ren)
Baca Juga :
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :