Serangan Arab Saudi Tak Berhenti, Harga Minyak Terus Naik

Kondisi kota Sana'a usai pengeboman
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Jumat dini hari, 24 April 2015. Kembali berlangsungnya serangan udara Arab Saudi bersama koalisinya ke Yaman, membuat pasar khawatir terhadap pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.


"Eskalasi Arab Saudi terhadap Yaman meningkatkan tensi reli minyak," ujar Gene McGillian, analis senior dari Tradition Energy, seperti dikutip
Reuters
.


Harga acuan minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 2,81 persen. Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Juni menetap di level US$57,74 per barel.


Sementara itu, minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman bulan Juni naik US$2,12 menjadi US$64,85 per barel.


Sepanjang bulan ini harga minyak mentah telah naik setidaknya US$10 per barel. Kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah dan tanda-tanda adanya penguatan permintaan global, termasuk untuk bahan bakar otomotif, membuat minyak merangkak naik.


Namun, sejauh ini, pasokan minyak dunia masih melimpah. Terbukti, produksi dari organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) hampir mencapai 2 juta barel per hari.


Di sisi lain, ujar Gene, asumsi pasar juga terpengaruh pada masih lemahnya tingkat produksi minyak di AS. Apalagi, perusahaan minyak telah memangkas belanja modal eksplorasi. "Saya tidak begitu yakin ada peningkatan fundamental," kata Gene.
Pasokan Berlebih Tekan Harga Minyak


Blok Cepu Tokcer, Produksi Minyak Pertamina Meningkat
Sementara, pemerintah AS mengumumkan kalau cadangan minyak dalam negerinya meningkat jadi 5,3 juta barel, pada akhir pekan lalu. (ren)

Pasokan AS Terus Mengalir, Harga Minyak Merosot
 Rig minyak

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016