Membangun Kota Awan di Venus
- NASA
VIVA.co.id - Misi koloni planet yang layak tak hanya berhenti di Planet Mars. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah membidik Planet Venus sebagai planet potensial untuk dieksplorasi.
Dikutip dari Space.com, Selasa 21 April 2015, NASA memiliki gagasan kendaraan balon terbang untuk bisa menjelajahi atmosfer Venus. Dalam gagasan NASA, kendaraan balon itu disebut High Altitude Venus Operational Concept (HAVOC).
Kendaraan balon terbang ini akan menjelajahi atmosfer Venus dan di atas awan Venus. Maka kemudian muncullah gagasan ini bisa membangun kota awan di planet tetangga bumi tersebut.Â
"Menyelenggarakan kota awan di Venus adalah tantangan teknologi besar, tapi kami membayangkan itu bisa berjalan," kata Chris Jones, peneliti Pusat Riset Langley NASA.
Pada ide NASA itu, HAVOC akan terbang di atas ketinggian 50 Km dari atmosfer tebal Venus yang didominasi karbon dioksida. Kendaraan balon bertahan di ketinggian itu karena memang untuk mendarat di permukaan Venus tidak memungkinkan.
NASA memperkirakan suhu permukaan Venus sekitar 460 derajat celcius, dengan tekanan atmosfer pada tingkat bawah 90 kali lebih mengejutkan dari bumi. Sedangkan dengan bertahan di ketinggian 50 Km, suhu mendukung dengan rata-rata 75 derajat celcius.
"Venus tidak lebih buruk dari planet kedua setelah bumi. Kita mulai memikirkan dan mencari mekanik orbital dan operasi yang lunak dan menguntungkan," tuturnya.
Lima fase
Guna mewujudkan ide brilian tersebut, peneliti menghadapi tantangan yang tak mudah. NASA sudah menghitung, untuk membuat HAVOC setidaknya perlu lima tahapan.
Tahapan pertama yaitu eksplorasi robotik atmosfer Venus dengan kapal udara tak berawak 31 meter. Fase ini termasuk mempelajari kompleksitas strategi kenaikan, penurunan dan cara masuk ke wilayah Venus. Studi ini penting dilakukan sebelum nantinya pengiriman misi berawak.
Ilustrasi kota awan di Venus (NASA)
Tahap kedua, dua astronaut akan menghabiskan waktu 30 hari berada di orbit sekitar Venus. Tahap ketiga dan keempat, dua anggota misi terbang melintasi langit Venus dengan kapal udara selama 13 bulan. Dan tahap terakhir, fase permanen.
Tantangan selanjutnya adalah soal teknologi kapal udara. HAVOC didesain didayai dengan tenaga surya dan menerima 40 persen energi surya yang lebih dibandingkan penerimaan dari bumi.
Panel surya juga berfungsi mendeteksi lingkungan yang tak bersahabat, misalnya asam sulfat yang umum pada atmosfer Venus. Untuk masuk ke venus, HAVOC harus mampu bertahan dengan kecepatan 25.750 Km per jam. (one)
Skema saat kapal balon udara masuk atmosfer Venus (NASA)