Jelajah Raja Ampat Sambil Menyaksikan Atraksi Cenderawasih
Kamis, 16 April 2015 - 14:31 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Siapa yang tidak tahu Kepulauan Raja Ampat yang disebut-sebut sebagai surganya para penyelam.
Tempat ini, sejak lama dikenal memiliki koleksi terumbu karang terkaya di dunia. Tapi tak hanya itu, Raja Ampat juga memiliki desa yang sangat indah, yaitu Desa Sawinggrai yang berasal di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Desa Sawinggrai saat ini dihuni oleh sekitar 36 kepala keluarga dan sebagian dari mereka memiliki keahlian membuat kerajinan khas pahatan patung. Desa ini juga menjadi salah satu desa yang paling populer setelah Arborek yang juga berada di kawasan distrik yang sama.
Seperti dilansir
Indonesia Travel,
keistimewaan Desa Sawinggrai menyuguhkan lokasi untuk menyaksikan atraksi Red Bird of Paradise atau burung Cenderawasih Merah yang masuk kategori langka. Di desa yang terpencil ini Anda berkesempatan menyaksikan langsung burung dari surga ini di habitat asli mereka yang masih terjaga.
Baca Juga :
Burung Cendrawasih Botak Yang Berbulu Indah
Menurut informasi, atraksi Cenderawasih kini menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Sawinggrai yang dipelopori dari keuletan seorang Yesaya Mayor. Selama berbulan-bulan, ia memetakan lokasi mencari makanan burung ini, mencari tahu musim kawin, dan musim bertelur.
Saat musim kawin, burung Cenderawasih jantan akan melakukan gerakan serupa tarian untuk memikat betina. Yesaya Mayor berhasil memetakan tempat burung cantik ini menari dan hal ini menjadikannya pemandu sekaligus pemantau burung Cenderawasih.
Di sini Anda dapat menyaksikan atraksi burung menari yang merupakan maskot Papua. Atraksi unik nan eksotis dari burung ini dapat dinikmati sebab masyarakat Desa Sawinggrai tidak memburu Cenderawasih yang ada di hutan mereka. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut informasi, atraksi Cenderawasih kini menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Sawinggrai yang dipelopori dari keuletan seorang Yesaya Mayor. Selama berbulan-bulan, ia memetakan lokasi mencari makanan burung ini, mencari tahu musim kawin, dan musim bertelur.