YLKI: Apa Gunanya Pemerintah, Kalau Semua Diserahkan Pasar

Tak Ingin Rugi Lagi Pertamina Naikan Harga Elpiji 12 Kg
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk PT Pertamina menaikkan harga elpiji tabung biru 12 kilogram. Sebab, hal ini semakin membebani konsumen di tengah naiknya barang kebutuhan pokok.


Kepada
VIVA.co.id
, Selasa 7 April 2015, Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, pemerintah harus berperan untuk menunda kenaikan tersebut. Meskipun kebijakan ini murni aksi korporasi Pertamina.


"Apa gunanya pemerintah kalau semuanya diserahkan ke pasar," ujar Tulus.


Pemerintah, menurut dia, harus mengaudit penetapan harga yang diterapkan Pertamina. Kemudian, memberikan informasi secara jelas ke masyarakat, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat.


"Pemerintah tidak bisa berdalih hanya karena faktor kurs rupiah dan harga minyak," tuturnya.


Tulus mengatakan, sebenarnya konsumen bisa menerima kenaikan tersebut asalkan waktu penerapannya tepat. Karena, harga kebutuhan bahan pokok sangat sensitif dengan hal ini.


"Apa pun kalau semua naik, bebannya jadi terakumulasi kan, orang mampu juga tidak tahan lama-lama. Apalagi orang mampu masih berada di
grey area
, tidak ada pilihan," katanya. (art)


![vivamore="
Baca Juga
:"]
ESDM Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg


Nasib Harga BBM Diputuskan Malam Ini
[/vivamore]
 Petugas menunjukkan produk mi Bikini (bihun kekinian) yang disita oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2016.

Mi Bikini yang Meresahkan Negara

Seorang mahasiswi sedang praktikkan ilmunya.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016