Makam Kuno di Yordania Dijaga Robot Pesawat
Senin, 6 April 2015 - 12:12 WIB
Sumber :
- www.livescience.com/Ken Dark
VIVA.co.id
- Negara Yordania memang dikenal memiliki banyak makam kuno yang dibuat pada zaman perunggu, khususnya di selatan Yordania. Para penjarah makam berupaya menggali makam-makam itu dan mengambil harta karun di dalamnya, yang diklaim antik dan berharga mahal.
Namun kini para penjarah makam tidak lagi bisa berkutik karena robot terbang dijadikan penjaga untuk makam kuno yang jumlahnya puluhan ribu itu. Pesawat robot atau drone itu digunakan untuk mendapatkan gambar udara dari kondisi sekitar komplek makam. Berdasar tangkapan gambar itu, arkeolog juga bisa melacak harta karun atau artefak yang dicuri, baik untuk melacak pedagang maupun pembelinya.
Makam di dekat Laut Mati, Yordania, memiliki sekitar 10.000 kuburan berusia 5.000 tahun. Tampak dari udara, kondisi makam sudah acak-acakan karena proses penjarahan yang tidak manusiawi. Tulang belulang manusia kuno berantakan, dan beberapa harta karun yang pecah, seperti keramik, ditinggalkan begitu saja.
Gambar udara yang diambil drone itu bisa mendeteksi titik penjarahan terjadi. Drone itu dibuat oleh tangan Chad Hill, seorang arkeolog dari University of Connecticut.
"Kami berharap ini bisa memberikan perubahan. Tidak hanya mengenai kondisi makam tapi juga posisi pasti artefak yang ada," ujar Hill, seperti dikutip Mail Online, Senin 6 April 2015.
Penjarah makam lokal memang cukup banyak di Yordania. Diprediksi, para penjarah kuburan itu dibayar US$10.500 untuk menggali 28,084 titik. Jarahan mereka bisa dijual di London dengan harga US$5 juta.
Artefak dari makam bernama Fifa ini kadang berakhir di tempat pelelangan benda kuno di Israel.
Para arkeolog juga mencoba memberikan edukasi kepada penjarah lokal yang tertangkap. Mereka meminta para penjarah itu untuk mencari cara lain dalam mendapatkan keuntungan dari makam kuno ini. Salah satunya dengan membuat dan menjual replika dari artefak yanng ada.
![Warga menemukan patung sepasang kekasih dari tanah liat yang diperkirakan peninggalan kerajaan Majapahit di Desa Ngrawan, Madiun, Jawa Timur, pada Sabtu, 12 Maret 2016.]()
![img_title]()
Baca Juga :
Di Masa Purba, Manusia Bermusuhan dengan Kucing
Gambar udara yang diambil drone itu bisa mendeteksi titik penjarahan terjadi. Drone itu dibuat oleh tangan Chad Hill, seorang arkeolog dari University of Connecticut.
"Kami berharap ini bisa memberikan perubahan. Tidak hanya mengenai kondisi makam tapi juga posisi pasti artefak yang ada," ujar Hill, seperti dikutip Mail Online, Senin 6 April 2015.
Penjarah makam lokal memang cukup banyak di Yordania. Diprediksi, para penjarah kuburan itu dibayar US$10.500 untuk menggali 28,084 titik. Jarahan mereka bisa dijual di London dengan harga US$5 juta.
Artefak dari makam bernama Fifa ini kadang berakhir di tempat pelelangan benda kuno di Israel.
Para arkeolog juga mencoba memberikan edukasi kepada penjarah lokal yang tertangkap. Mereka meminta para penjarah itu untuk mencari cara lain dalam mendapatkan keuntungan dari makam kuno ini. Salah satunya dengan membuat dan menjual replika dari artefak yanng ada.
Â
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Penggalian Lokasi Situs Majapahit Dinilai Langgar UU
Warga agar menghentikan penggalian di lokasi situs Majapahit.
VIVA.co.id
13 Maret 2016
Baca Juga :
