Mastur dan Faang Wali Akan Rindu Suara Melengking Mpok Nori
- Dhea Amanda
VIVA.co.id - Seniman muda Betawi, Mastur, merasa kaget atas kepergian Nuri Sarinuri atau biasa dikenal dengan Mpok Nori.
Mastur yang datang melayat seorang diri ini juga tak punya firasat apa-apa atas kepergian Mpok Nori untuk selamanya. Dia juga merasa sedih dan kehilangan sosok yang sudah dianggap sebagai orangtuanya sendiri tersebut. "Saya kaget. Benar-benar kaget," ujarnya, Jumat, 3 April 2015.
Ia mengatakan, tiga hari sebelumnya, saat bertemu dengan Mpok Nori, seniornya itu masih sehat dan tak tampak sakit. "Saya memang dengar kabar Mak Haji sakit, pas saya tengok beliau baik-baik dan masih sempat ngelawak," ujarnya menambahkan.
Bagi Mastur, Mpok Nori adalah wanita yang luar biasa. Ramah, selalu membantu, dan selalu mendidik semua seniman junior, seniman Betawi khususnya. "Beliau tak pernah pelit ilmu," ujar Mastur, yang mendengar kabar duka ini dari media sosial.
Mastur menambahkan, sosok unik Mpok Nori takkan bisa digantikan oleh siapapun, apalagi suara cemprengnya yang melengking. Susah ditiru katanya.
Sosok Mpok Nori di Mata Faang Wali
Kabar duka atas meninggalnya Mpok Nori memang mengejutkan kerabat dan teman sesama seniman. Bersama puluhan pelayat yang memenuhi rumah duka, terlihat Faang, punggawa Band Wali.
Faang, mengenal sosok Mpok Nori saat almarhumah bekerja sama dengan Band Wali dalam menggarap salah satu video klip dari lagu wali yang berjudul "Nenekku Pahlawanku".
"Beliau adalah sosok yang luar biasa di mata saya. Saya sangat kehilangan," ujar Faang, yang datang bersama istrinya.
Kesan yang tak terlupakan selama syuting bersama Mpok Nori, menurut Faang, adalah kegigihannya. "Untuk ukuran seorang nenek, beliau itu sangat bersemangat sekali, tak pernah capek, beliau justru yang memotivasi Wali saat kami lelah syuting," ujarnya menambahkan.
Kini, sosok ceria itu telah tiada, hanya doa yang dapat Faang panjatkan, agar Mpok Nori tenang di sisi Allah. "Insya Allah beliau ahli surga."
Selain Mastur dan Faang, beberapa selebritis seperti Sule, Parto, Mpok Atiek, dan lainnya juga ikut mengantar Mpok Nori ke tempat peristirahatan terakhirnya, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.