Di Tangan Mahasiswa, Limbah Telur Jadi Pakan Ternak

Kerak Telor Betawi
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Tingginya harga bahan pakan menjadi salah satu penghambat proses pengembangan peternakan bebek. Sebab bahan pakan menjadi faktor penentu hasil ternak, baik berupa daging maupun telur.

Kualitas makanan, komposisi bahan yang tepat, baik jumlah dan kandungan nutrisi pakan, juga akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan bebek.

Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal

Selain itu, bahan pakan mendominasi biaya pengeluaran dalam beternak. Dalam hal ini, biaya pakan menjadi biaya yang harus disediakan dengan porsi lebih untuk mengembangkan peternakan secara intensif dibandingkan dengan kebutuhan lainnya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dengan jalan menggalakkan potensi yang ada, sebagai sumber bahan pakan ternak yang murah dan berkualitas, termasuk pemanfaatan limbah.

Berawal dari permasalahan ini, sekelompok mahasiswa UNY yaitu Dini Annisa Nurbaety Elsola, dan Novia Puspita Arum dari prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Amalia Putri Utami dari prodi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik, serta Pony Salimah Nurkhaffah dari prodi Pendidikan Matematika Fakultas MIPA UNY, menggagas pemanfaatan limbah telur bebek gagal menetas yang banyak terdapat di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo.

Limbah yang berisi embrio bebek yang sedang tumbuh tersebut lazim disebut endhog bungker atau disingkat donker.

Menurut Dini Annisa Nurbaety Elsola, sebagian besar masyarakat di Panjatan berprofesi peternak dan penetas telur bebek. Akan tetapi, dari hasil penetasan telur, tak selalu membuahkan hasil yang baik.

Endhog bungker tersebut hanya dibuang begitu saja. Hal tersebut mengakibatkan polusi udara dan daerah Panjatan menjadi daerah penampungan limbah endhog bungker.

“Pakan bebek dari endhog bungker tersebut dimaksudkan untuk menekan biaya peternakan dan mengurangi produksi limbah di Kecamatan Panjatan, Kulonprogo,” katanya, Selasa 31 Maret 2015.

Novia Puspita Arum menambahkan bahwa telur bebek mengandung energi sebesar 189 kilokalori, protein 13,1 gram, karbohidrat 0,8 gram, lemak 14,3 gram, kalsium 56 miligram, fosfor 175 miligram, dan zat besi 3 miligram.

“Dari data ini diketahui bahwa endhog bungker memiliki kandungan kalori rendah, tapi kaya protein dan lemak. Oleh karena itu, endhog bungker memiliki keunggulan antara lain mempercepat pertumbuhan, meningkatkan jumlah produksi telur, dan meningkatkan siklus kesuburan bebek," ujarnya.

Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata
![vivamore=" Baca Juga
Kereta Harta Karun Nazi di Polandia Ternyata Omong Kosong
:"]
[/vivamore]
Api jenis baru

Begini Rupa Api Jenis Baru

Api jenis baru ini biru cenderung ungu.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016