Kartu SIM Lokal Siap Dipopulerkan
- wisegeek.com
VIVA.co.id - Chief Executive Officer (CEO) Xirka Sillicon Technology, Sylvia W. Sumarlin, menyatakan perusahaannya siap untuk memproduksi kartu SIM dan chipset dengan kapasitas banyak untuk memenuhi permintaan operator seluler.
"Itu berarti operator seluler (di Indonesia) belum aware. Chipset itu dibikin oleh anak-anak Indonesia," ujar dia saat ditemui VIVA.co.id, Jumat 26 Maret 2015 di Jakarta.
Namun disayangkan, operator seluler di Indonesia masih belum mau menggunakan kartu SIM lokal. Menurut Sylvia, ketidaksadaran operator juga bisa dilihat dari tawaran mereka atas harga kartu SIM. Operator, kata dia, menawar dengan harga yang jauh dari harga wajar.
"Masalah chipset itu bukan ada atau tidak dibuat di Indonesia, masalahnya yang ditawarkan oleh operator itu tidak sesuai, operator meminta harga terlalu rendah," kata Sylvia.
Padahal, ungkap Sylvia yang juga Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) ini, kartu SIM buatan Indonesia tergolong termurah di dunia, meski pembuatan chipset itu sendiri tidak dilakukan di tanah air.
"Dibandingkan yang diluar, harga SIM Card-nya bisa enam hingga sepuluh kali lebih tinggi dari harga SIM Card Indonesia. Tapi, di Indonesia ditenderkan harganya ditekan rendah oleh principal mereka," keluh dia.
Dengan demikin, Slyvia melanjutkan, operator yang hanya memberikan penawaran rendah itu jelas bisa merugikan perusahaannya.
Biacra soal kualitas produksi kartu SIM besutan Xirka, Sylvia menjamin tak jauh beda dengan produsen kartu SIM sejenisnya. Bahkan, disebutkannya soal keamanan pun tak jadi masalah, sebab hal itu sudah prioritas perusahaannya.
"Kalau kualitas kita jelek, nggak mungkin kartu SIM kita dipakai di luar negeri. Pasti itu sudah secure," tutur dia.
Saat ini, kartu SIM buatan Xirka belum dipakai satupun oleh operator seluler di Indonesia, tapai sudah dipakai seperti di Malaysia, Jepang dan Singapura.
[/vivamore]
(ren)