Survei: Kesadaran Informasi Indonesia Masih Rendah

Petugas KPU memaparkan sistem informasi pemilu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id - Indonesia CISO Forum (ICF) berkolaborasi dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu perusahaan jasa konsultan profesional terbesar di dunia menyoroti tingkat kesadaran informasi di Indonesia.

Jokowi Sentil Pengusaha yang Simpan Hartanya di Luar Negeri

Berdasarkan laporan dari Global Security Index tahun 2014, Indonesia menempati urutan ke-13 dalam daftar negara yang memiliki tingkat kesadaran informasi. Indonesia mendapatkan indeks poin sebesar 0,471 persen.

Sementara, di kawasan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia hanya menduduki peringkat ke-5, di belakang Malaysia dan Singapura.

Untuk itu, ICF ingin meningkatkan kesadaran kepada para perusahaan, agar Indonesia lebih peduli mengenai kesadaran di era teknologi seperti saat ini.

"Diharapkan ICF bisa lebih menjaring lebih luas profesional keamanan informasi untuk lebih dapat bertukar informasi dan berkolaborasi di dalam profesi yang sama," ujar Yasser Hadiputra, CEO CISO Magazine sekaligus pengagas komunitas ICF dihubungi Selasa, 24 Maret 2015.

Seperti diketahui, ICF merupakan tempat bagi para profesional keamanan informasi khususnya di Indonesia. Dalam komunitas tersebut menjadi ajang untuk saling tukar informasi dan membahas mengenai strategi keamanan informasi, tren, karier dan praktik.

ICF berdiri sejak tahun 2013 lalu. Hingga saat ini, komunitas Indonesia CISO Forum beranggotakan 236 profesional keamanan informasi.

Yasser menambahkan seringkali keamanan informasi menjadi hambatan dan kesulitan perusahaan untuk melakukan tindakan. Kesadaran informasi ini tidak hanya berlaku untuk orang IT saja, melainkan kepala level juga harus memahaminya.

"Bisa saja ada karyawannya yang tidak paham, tiba-tiba memposting informasi perusahaan ke sosial media, sehingga akan berdampak kepada perusahaan itu sendiri. Sehingga, perlunya kesadaran semua pihak tersebut," ujarnya.

Dengan menggandeng PwC, maka diharapkan akan menyadarkan pentingnya keamanan informasi, baik untuk individu maupun perusahaan di sektor swasta.

"Adanya kerjasama ini, akan meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan informasi para praktisi keamanan akan bertambah dan up to date. Dengan demikian, informasi para profesional akan selalu bertambah mengingat isu di keamanan informasi selalu dinamis," imbuh dia.

Detik-detik Pemuda di Depok Babak Belur Dikeroyok Gegara Masalah Bore-Up Motor
![vivamore=" Baca Juga
Panglima TNI Sebut Sudah Petakan Ada 4 Provinsi Rawan di Pilkada 2024, di Mana Saja
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya