Foto-foto Singapura Kini dan Dulu
- REUTERS
VIVA.co.id - Singapura akan merayakan 50 tahun hari berdirinya, pada 9 Agustus 2015, wilayah bekas penjajahan Inggris yang kini telah menjelma sebagai negara kota yang megah, jalan-jalan yang bersih dan bangunan tertata rapi.
Berikut adalah foto-foto negeri yang dibangun mendiang Lee Kuan Yeuw, perdana menteri pertama negeri Singa, beberapa dekade lalu, yang dimuat laman Smart Local. Gambaran dulu dan kini yang mengungkap bagaimana keseriusan Singapura melakukan pembangunan.
Sentosa
Sentosa dulu disebut sebagai Pulau Blakang Mati. Jauh sebelum menjadi lokasi tujuan turis mancanegara, Sentosa merupakan perkampungan, di mana orang-orang Singapura berbagi tempat tinggal dengan tentara Gurkha.
Saat ini Sentosa telah menjadi lokasi pariwisata kelas dunia, dengan atraksi seperti Universal Studios dan Resorts World.
***
Stadion Nasional
Singapura menyelesaikan pembangunan Stadion Nasional Kallang yang baru pada 2014, sekitar 13 tahun setelah rencana pembangunan stadion nasional yang baru di lahan seluas 35 hektar, biayanya $1,3 miliar.
Keppel Bay
Wilayah Keppel Bay yang dibangun sejak 2011, kini diasosiasikan dengan orang-orang yang cukup kaya untuk memiliki kapal pesiar pribadi, serta unit apartemen dengan pemandangan luar biasa.
***
Great World
Bagi publik Singapura hari ini, Great World adalah pusat perbelanjaan di sepanjang River Valley, yang dahulu merupakan satu dari tiga tempat hiburan tua di Singapura, pada 1960-an.
Â
Orchard
Mereka yang berkunjung ke Singapura, pasti akan melihat kemegahan kota di Jalan Orchard. Inilah penampakan Orchard beberapa dekade sebelumnya.
C.K.Tang atau Tang Plazza
Tang Plazza terkait dengan Tan Choon Keng dan kisah hidupnya yang legendaris. Bermula dari seorang penjual barang keliling, dia sukses menjadi pengusaha kaya.
Â
***
Geylang
Pada 1960an, Geylang dikenal sebagai wilayah pemukiman orang Melayu atau disebut Kampong Malay. Sekalipun telah tersentuh pembangunan, beberapa toko tradisional Melayu masih dapat ditemukan di Geylang.
Kampong Glam
Seperti Geylang, Kampong Glam juga dibuat berdasarkan Raffles Plan, digunakan untuk pemukiman imigran Melayu.
Ice Cream Uncle
Penjual es krim ini masih berada di lokasi yang sama, dengan bentuk yang tidak jauh berubah. Seakan menjadi monumen bagi publik Singapura, saat merasa butuh bernostalgia.
Â
![vivamore="Baca Juga :"]