Tiongkok Putar Otak Redam Kelebihan Produksi Baja

pekerja pabrik di china
Sumber :
  • REUTERS/Stringer/Files
VIVA.co.id
Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?
- Tiongkok mempercepat proses "bongkar-pasang" pada sektor industri besi dan baja untuk mengembalikan kestabilan industri. Sektor tersebut ditargetkan kembali stabil pada 2017 mendatang, ujar Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Tiongkok, dikutip dari Want China Times
Investor China Akan Relokasi Pabrik ke Indonesia
, Selasa 24 Maret 2015.

Pasar Saham Asia Ditutup Bervariasi

Ini merupakan langkah terbaru dari pemerintah untuk mengatasi kelebihan kapasitas, yang telah menjangkiti Tiongkok sejak krisis keuangan tahun 2008.


Tiongkok memproduksi 823 juta ton baja mentah tahun lalu. Angka itu terhitung lebih dari 50 persen dari total produksi baja mentah dunia.

Untuk meredam kelebihan pasokan, Tiongkok akan mempercepat proses merger dan akuisisi beberapa produsen utama baja. Tahun 2025 diharapkan hanya ada 3-5 produsen baja utama di Tiongkok. Dan memastikan produksi tidak mencapai 60 persen dari total produksi.

Kementerian itu juga berencana untuk menyempurnakan akses pasar dan mengeluarkan aturan untuk membubarkan produksi yang berlebihan.

Dalam draf rencana di kementerian itu, juga disebutkan emisi polutan pabrik dan penggunaan energi harus sesuai dengan standar nasional. Tujuannya, agar semua sampah bisa didaur ulang pada tahun 2025.

![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Bursa saham Jepang.

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Rencana pertemuan anggota OPEC masih dinanti.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016