24-3-1999: NATO Gempur Yugoslavia

NATO membombardir kota Beograd pada 1999
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Pada 16 tahun lalu, pasukan NATO melakukan serangan udara terhadap militer Serbia di Kosovo. Serangan ini terjadi setelah munculnya tuduhan tentang pembersihan etnis Albania oleh pasukan Serbia pada 20 Maret 1999.


Dikutip dari laman
History
, Kosovo berada dalam wilayah kekaisaran Serbia pada akhir Abad Pertengahan, hingga kalahnya Serbia dari Ottoman Turki dalam Perang Kosovo 1389.


Serbia kembali merebut Kosovo dari Turki pada 1913, dan pada 1918 Kosovo resmi menjadi provinsi Serbia. Namun orang-orang Serbia di Kosovo telah didominasi oleh etnis Albania.


Pemimpin komunis Josip Broz Tito kemudian mendirikan Republik Federal Yugoslavia pada 1945, terdiri dari negara-negara Balkan yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Slovenia dan Macedonia.


Namun setelah 1974, Tito akhirnya memberikan otonomi lebih luas pada Kosovo, yang membuat wilayah itu berjalan seperti negara independen, kecuali dalam hal nama.


Ketika Slobodan Milosevic terpilih sebagai pemimpin Partai Komunis Serbia, pada 1987, dia berjanji untuk mengembalikan Kosovo ke dalam kekuasaan Serbia.


Milosevic menjadi presiden Serbia pada 1989, lalu dengan cepat berusaha mewujudkan janjinya. Dia mengirimkan pasukan untuk membubarkan pemerintahan Kosovo pada 1990.




Nasionalisme Serbia kemudian berakhir dengan perpecahan federasi Yugoslavia pada 1991. Krisis Balkan meningkat pada 1992, menjadi perang sipil. Negara baru Yugoslavia terbentuk, hanya terdiri dari Serbia dan Montenegro.

Hasil Quick Count Pilgub Sumbar, Voxpol Center: Mahyeldi-Vasko Unggul

Aksi pemberontakan terjadi selama empat tahun di Kosovo, hingga terbentuknya kelompok militan Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) pada 1996. Serangan militan pertama dilakukan dengan sasaran polisi Serbia di Kosovo.
Deretan Menu Juara, Bergizi Tinggi Kreasi Ibu Hebat untuk Cegah Stunting


Kumpulan Hasil Quick Count Sementara di Kota-Kota Besar Indonesia Menurut Beberapa Lembaga Survei
Memperoleh pasokan senjata dari Albania, KLA meningkatkan serangan pada 1997, memaksa Serbia mengerahkan pasukan ke wilayah Drenica pada Februari-Maret 1998.


Serangan KLA semakin meluas ke seluruh wilayah Kosovo pada Juli 1998, merebut setengah wilayah Kosovo sebelum berhasil dipukul mundur lagi oleh pasukan Serbia.


Pada Oktober, NATO yang ingin menyingkirkan pengaruh komunis dan Rusia di Serbia, mengancam akan melakukan serangan. Milosevic kemudian setuju membiarkan puluhan ribu pengungsi kembali ke Kosovo.


Pemberontakan segera berlanjut, pembicaraan antara etnis Albania Kosovo dan Serbia di Rambouillet, Prancis, Februari 1999, berakhir dengan kegagalan. Pembicaraan kedua pada 18 Maret juga gagal.


Pada 24 Maret NATO melakukan serangan pada pasukan Serbia, dengan mengebom rumah sakit, rumah-rumah penduduk dan bangunan sipil lainnya hingga 10 Juni, setelah Serbia menyetujui perjanjian damai, yang memaksa Serbia melepaskan Kosovo.

(ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya