Dokter di Afrika Bisa Kembalikan Alat Vital yang Hilang

Ilustrasi operasi atau bedah
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Sekumpulan dokter di Afrika mengklaim berhasil melakukan transplantasi penis pertama di dunia. Para dokter di Afrika Selatan mengembalikan penis pasien berusia 21 tahun yang kehilangan alat kelaminnya karena sunat yang gagal.


Para dokter di Cape Town, Afrika mengaku sempat was-was dan melakukan diskusi yang panjang sebelum melakukan tindakan operasi pada pasien tersebut. Mereka khawatir jika operasi ini memiliki aturan yang sama dengan transplantasi hati yang memiliki kode etik dan tidak terlalu berhasil menyelamatkan hidup manusia.


Sebelumnya, pernah ada upaya untuk melakukan transplantasi seperti itu di China. Meski operasi berjalan lancar namun tindakan itu tidak diperbolehkan oleh pemerintah China.


Namun begitu, di Afrika, operasi diklaim berjalan lancar dan pasien saat ini masih dalam keadaan sehat. Dia pun senang memiliki penis yang normal setelah menjalani operasi selama sembilan jam.


Dokter dari Stellenbosch melakukan operasi transplantasi itu di rumah sakit Tygerberg. Pasien mendapatkan donor penis dari orang lain.


"Transplantasi penis lebih sulit ketimbang transplantasi ginjal. Pembuluh darahnya hanya memiliki lebar 1,5 milimeter, sedangkan pembuluh dara ginjal memiliki lebar sampai satu sentimeter," ujar salah satu anggota tim dokter yang melakukan operasi tersebut, Andre Van de Merwe, seperti dikutip
BBC
, Sabtu 14 Maret 2015.
Kanker Hati Bukan Lagi Ancaman Hidup


Setelah 10 Jam, Kembar Siam di Kepala Berhasil Dipisahkan
Oleh karena itu, lanjut Merwe, tim dokter menggunakan teknik yang sama yang dikembangkan dalam melakukan transplantasi wajah. Tujuannya untuk menghubungkan pembuluh darah kecil itu dengan syaraf yang ada.

Kisah 16 Jam Pemisahan Bayi Kembar Siam Dwi dan Tri

Operasi itu dilakukan 11 Desember lalu, dan pemulihan akan berlangsung 3 bulan setelahnya. Sedangkan fungsi dan rasa normal yang bisa dirasakan oleh pasien dari penis baru itu membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Tim dokter harus memastikan jika pasien bisa memiliki semua hal yang dirasakan dengan penis normal. Jika ada satu hal yang tidak bisa dirasakan, maka operasi itu dianggap gagal.

"Kami telah mengobservasi pasien, dia bisa kencing, merasakan ereksi, orgasme dan ejakulasi dengan penis baru itu. Tapi observasinya butuh waktu lebih lama lagi," ujar Merwe.![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya