"Obat Bius Maut" Masih Beredar Bebas di Masyarakat
Jumat, 13 Maret 2015 - 18:07 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id -
Kasus meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit Siloam karena tertukarnya pemberian obat bius Buvanest Spinal yang isi kandungannya ternyata adalah Asam Tranexamat pada sebulan lalu, membuat Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencabut izin edar dan produksi obat injeksi tersebut.
Namun, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), Marius Wijayarta, menyayangkan obat bius itu hingga saat ini masih beredar di masyarakat.
"Kasus ini kan belum jelas apa hasil penyelidikannya, tapi obat tersebut masih saya lihat beredar di apotek dan toko obat, walaupun dengan seri yang berbeda," ujar Marius, saat menunjukkan obat Bufanest Spinal dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 13 Maret 2015.
Menurut dia, izin edar dan pembuatannya seharusnya dibekukan sampai masalah ini terbuka semua, karena dalam hal ini masyarakat yang dirugikan. "Masyarakat dirugikan karena belum ada kejelasan, karena masyarakat butuh kepastian dan kenyamanan dari segi konsumen," ujarnya.
Dia juga melihat kasus meninggalnya dua pasien RS Siloam, karena tertukarnya isi obat bius sepenuhnya karena kesalahan produsen obat, dalam hal ini pihak PT Kalbe Farma Tbk
Menurut dia, melihat dari segi konsumen, RS Siloam merupakan konsumen antara dan pasien konsumen akhir.
Dia menuturkan, dalam kasus ini dokter RS Siloam tidak patut dilimpahkan kesalahan, karena dokter sudah menjalankan prosedur yang baik dan tidak mungkin tahu isi dalam obat tersebut.
Baca Juga :
Menkes Tanggapi Petaka Obat Bius Kalbe Farma
Baca Juga :
10 Kasus Kriminal Menggemparkan Garut 2024, Terheboh Oknum Polisi Otaki Perampokan Warga
Diskusi yang diadakan YPKKI ini juga di hadiri oleh mantan ketua BPOM, Husniah Rubiana dan perwakilan dari RS Siloam. (
Laporan: Bayu Januar
)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diskusi yang diadakan YPKKI ini juga di hadiri oleh mantan ketua BPOM, Husniah Rubiana dan perwakilan dari RS Siloam. (