Rhoma Irama 'Semakin Galak' Soal Pembajakan
- Zahrul (Depok) / VIVAnews
VIVA.co.id - Setelah resmi melantik sejumlah pengurus di ormas besutannya, Fans of Rhoma and Soneta (Forsa), Rhoma Irama langsung menginstruksikan anggotanya untuk ikut melakukan pengawasan terhadap pembajakan karya musik.
Rhoma mengklaim, Forsa diisi sekitar empat juta anggota hingga saat ini.
"Jika menemukan adanya pembajakan cd dan kaset segera laporkan, jangan main sweeping. Cukup awasi dan laporkan ke DPP Forsa, atau DPC masing-masing wilayah. Nanti, akan ada hadiah bagi pelapornya," kata sang raja dangdut di depan ratusan anggota Forsa usai peresmian di Studio Soneta, Sukmajaya Depok, Jumat 20 Februari 2015.
Rhoma juga berwasiat, agar para anggota Forsa dan fans-nya yang lain tak hanya sekedar menikmati lagu dan pesan yang disampaikan dalam tiap lirik lagu. Namun, juga ikut menjalankannya.
"Kan, dalam lagu ada dakhwahnya, seperti 'Judi', jangan malah tetap berjudi. Ingat ya, kita harus menyampaikan pesan kebanaran dengan cara yang benar," tuturnya.
Selain diminta untuk aktif melakukan pengawasan, ormas ini nantinya juga akan ikut melestarikan khasanah kekayaan lokal yang di ciptakan sang raja dangdut.
Menurut Ketua Umum Forsa, Surya Aka Syahnagra, terdapat sekitar 900 karya Rhoma Irama yang perlu dilestarikan dan dikaji oleh banyak orang khususnya penggemar.
"Ada beberapa tujuan terbentuknya Forsa. Yakni, mendukung Rhoma Irama dalam tugas tabligh maupun konser, melestarikan karya Rhoma Irama, membantu aparat penegak hukum dalam memberantas pembajakan, serta wajib mengamalkan ajaran agama yang tercantum dalam lirik-lirik karya Rhoma Irama," tuturnya.
Kepengurusan Ormas Forsa ini juga melibatkan dua anak Rhoma Irama, yakni Debby Rhoma dan Vicky Rhoma. Tak hanya keluarga Rhoma, mantan Menpora Adhyaksa Dault juga terlibat dalam struktur organisasi berbaju hitam tersebut. Adhyaksa Dault diketahui menjabat sebagai dewan pembina di DPP Forsa. (asp)
Baca juga: