Wapres AS 'Celamitan', Pegang-pegang Istri Menhan Baru
Kamis, 19 Februari 2015 - 06:01 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Walau telah mendapat banyak kritik atas prilakunya, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mengulang kebiasaan buruknya, saat acara pelantikan menteri pertahanan baru.
Dilansir dari laman
Daily Mail
, Selasa, 17 Februari 2015, disebut Biden berdiri di belakang Ashton Carter, yang sedang memberikan pidato setelah dilantik sebagai Menhan, Selasa, 17 Februari 2015.
Kemudian Carter memanggil istrinya, Stephani, untuk mendampingi dia di podium. Tidak hanya memegang kedua baru Stephane, Biden juga terlihat mendekatkan bibirnya ke telinga wanita itu.
Perilakunya itu kembali mengundang cemooh, setelah beberapa hari sebelumnya dia membuat kontroversi lewat pernyataannya tentang orang Somalia yang dikaitkan dengan ekstrimisme.
Biden mengklaim dia dan Carter telah berteman selama bertahun-tahun. Tapi dia menolak berkomentar soal apa yang dibisikinya pada Stephanie.
Kritik dengan cepat muncul di Twitter, menyoroti perilaku Biden. "Saya ingin sekali melihat seorang suami memukul jatuh Joe Biden," tulis Brad Thor, penulis yang kerap kali muncul di Fox News.
"Jika Joe Biden melakukan ini pada istri saya, dia (istri saya) akan memukulnya. Saya akan mengambil nomor dan menunggu giliran (untuk memukul)," tambah Thor.
Thor menambahkan komentar pedasnya, menyindir Carter yang tidak berbuat apa-apa melihat istrinya dipegang Biden. "ISIS? Ashton Carter bahkan tidak dapat melawan Joe Biden," ujarnya.
Ashton Carter resmi menggantikan Chuck Hagel, sebagai menhan keempat selama masa jabatan Barack Obama sebagai presiden. Carter pernah menjabat berbagai posisi di Departemen Pertahanan, tapi tidak pernah di militer.
The Creepy Uncle Joe Chronicles Continue pic.twitter.com/bNmd0G3nzb
— Brandon Morse (@TheBrandonMorse) 17 Februari 2015
Was he briefed on the Biden threat ? RT @BradThor: ISIS? Ashton Carter can't even fight off Joe Biden... pic.twitter.com/6wfo4GsLeI
— David Shor (@IshYimini) 17 Februari 2015
Baca Juga :
Obama: Cukup Sudah Penembakan Massal di AS
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya