Indonesia Bertanggung Jawab Atas 8 Juta Ton Sampah Laut

Banyak sampah yang mengambang di laut Indonesia.
Sumber :
  • rubicon pro
VIVA.co.id -
Lautan di dunia tersumbat oleh jutaan metrik sampah plastik setiap tahun. Menurut para ilmuwan ada sekitar 8 juta metrik ton polusi plastik di laut setiap tahunyya.


Angka ini merupakan jumlah sampah di 192 wilayah pesisir pantai, berdasarkan data sejak 2010. Dari data tersebut, ilmuwan yakin jika angka itu akan naik menjadi 9 juta metrik ton sampah di lautan pada 2015.


Sejak beberapa tahun belakangan, para ahli laut sebenarnya sudah memberikan sinyal akan bahaya polusi sampah plastik. Sampah itu bisa membunuh sejumlah burung dan mamalia laut, kura-kura dan spesies lainnya yang bergantung pada ekosistem laut.


"Tiongkok paling bertanggung jawab terhadap banyaknya sampah plastik di laut tiap tahunnya, dengan perkirakan sekitar 2,4 juta ton, atau sekitar 30 persen dari total kontribusi dunia. Indonesia berada di posisi kedua sebagai yang paling bertanggung jawab terhadap polusi sampah lautan. Diikuti Filipina, Vietnam, Sri Lanka, Thailand, Mesir, Malaysia, Nigeria dan Bangladesh,"ujar profesor peneliti kelautan yang juga kepala Sea Education Association, Kara Lavender Law, dilansir
Reuters
, Jumat 13 Februari 2015.


Dikatakan Kara, Amerika merupakan satu-satunya negara industri yang masuk dalam 20 besar, berada di peringkat 20 sebagai negara yang bertanggung jawab atas polusi plastik laut. Sedangkan negara-negara Eropa, digabungkan, menduduki posisi 18.


"Sampah-sampah plastik itu terdiri dari plastik belanja, botol, mainan, bungkus makanan, alat pancing, bungkus rokok, kacamata, ember, sampai dudukan toilet. Itu tidak semua. Anda tinggal sebutkan satu benda, itu pasti ada di antara tumpukan sampah itu," ujarnya.


Peneliti menghitung, 275 juta ton plastik terkumpul dari pesisir pantai di 192 negara tiap tahun, dengan estimasi 8 juta ton memasuki laut sehingga kemungkinan ada 4,8 juta sampai 12,7 ton sampah plastik.


Data ini berdasarkan perhitungan dari berbagai sumber, termasuk data Bank Dunia terkait jumlah sampah per orang di semua negara dengan pesisir pantai, kepadatan jumlah penduduk pesisir, jumlah sampah plastik per negara yang diproduksi, dan kualitas dari manajemen sampah yang mereka lakukan.


Baca juga:
Ilmuwan: Plastik Ternyata Bisa Diurai


90% Burung Laut Makan Limbah Plastik
 Sarimin pencetus 'Kantin Sampah' di Semarang

Kisah Sarimin Kuliahkan Anak dari Sampah

Pria tua itu menggagas ide kantin sampah di Semarang.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2016