Ini Modus Penyelundupan Pakaian Impor Bekas
Sabtu, 7 Februari 2015 - 07:14 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
- Pakaian bekas impor saat ini tengah menjadi sorotan publik. Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengungkapkan modus-modus yang kerap digunakan penyelundup pakaian bekas impor.
Kasubsdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Kemenkeu, Haryo Limanseto, mengatakan bahwa pakaian bekas impor biasanya diselundupkan dengan dua cara. Yang pertama adalah penyelundupan dari pelabuhan tikus, seperti di pesisir Sumatera Timur, yang berdekatan dengan negara tetangga, yaitu Singapura.
Baca Juga :
Jalur Penyelundupan Pakaian Bekas Impor
Kasubsdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Kemenkeu, Haryo Limanseto, mengatakan bahwa pakaian bekas impor biasanya diselundupkan dengan dua cara. Yang pertama adalah penyelundupan dari pelabuhan tikus, seperti di pesisir Sumatera Timur, yang berdekatan dengan negara tetangga, yaitu Singapura.
"Sebentar saja barang sudah sampai kalau masuk ke pelabuhan yang tidak diawasi pengawas," kata dia, kepada
VIVA.co.id
, Jumat 6 Februari 2015.
Yang
kedua
, lanjut Haryo, adalah memalsukan dokumen barang sehingga seolah-olah barang tersebut dibuat menjadi perdagangan antar pulau.
Pakaian bekas impor dari Malaysia dibawa dulu ke Kalimantan, lalu dibawa ke Sulawesi dengan kapal, dan akhirnya dikirimkan ke Jawa.
"Kalau perdagangan antar pulau, Bea Cukai tidak memeriksanya," kata dia.
Lanjut Haryo, Januari silam, Bea dan Cukai mengumumkan telah menggagalkan 17 kontainer yang berisi pakaian bekas impor.
Sekadar informasi, pakaian bekas itu tidak langsung dikirim dari luar negeri, tapi dikirim dulu ke Timor Leste. Dari Timor Leste, barang dikirimkan ke Kendari, Sulawesi Tenggara, dan dikapalkan ke Surabaya, Jawa Timur.
Modusnya hampir mirip dengan perdagangan antar pulau dan ini diakui merupakan modus baru.
"Memang ada modus baru: penyelundupan dalam kontainer. Biasanya pakaian bekas dibawa di atas dek kapal. Kalau yang ini, ada 4.600 bal dalam satu kontainer," kata dia. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sebentar saja barang sudah sampai kalau masuk ke pelabuhan yang tidak diawasi pengawas," kata dia, kepada