Aksi Pemerintahan Baru Yunani Bikin Investor Panik
- REUTERS/Alkis Konstantinidis
VIVA.co.id - Pasar saham Yunani terpuruk dalam kejatuhan yang lebih parah pada sesi perdagangan Rabu, 28 Januari 2015. Investor mencemaskan pemerintahan baru dengan sikap anti bailout akan melaksanakan reformasi radikal yang bisa membahayakan masa depan negara-negara di zona euro.
Seperti diberitakan Telegraph, Kamis 29 Januari 2015, Bursa Efek Athena anjlok lebih dari 9 persen, yang dipimpin oleh penurunan 27 persen saham bank. Kondisi itu di tengah kekhawatiran bahwa partai Syriza yang memimpin koalisi dapat mengendalikan bank-bank pemerintah dan mengucurkan miliaran euro dalam bentuk pinjaman rumah tangga.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menegaskan tidak akan tunduk kepada kreditor Eropa, karena pemerintah mengambil langkah-langkah melakukan penghematan kembali dengan memblokir rencana privatisasi aset negara.
Tsipras yang menggelar pertemuan kabinet pertamanya setelah resmi terpilih pada pekan lalu, mengatakan ia ingin ada "solusi yang layak dan saling menguntungkan" yang akan mewakili kesepakatan adil dengan para kreditornya.
"Masyarakat kami menderita dan menuntut penghormatan, kami harus berdarah untuk mempertahankan martabat mereka," kata Tsipras di hadapan anggota parlemen.
Pernyataan Tsipras itu mendorong naik suku bunga acuan Yunani kembali di atas level psikologis 10 persen, sedangkan pasar Eropa justru turun. Indeks saham Spanyol berakhir turun 1,3 persen, sedangkan indeks saham Prancis jatuh 0,3 persen. FTSE 100 di London ditutup naik 0,2 persen, didukung oleh kenaikan saham pertambangan.
Pemerintah Yunani memiliki saham mayoritas di tiga dari empat bank terbesar di negara itu. Isu yang berkembang di pasar mengatakan ada risiko bahwa koalisi Syriza bakal menerjunkan tim manajemen mereka ke perbankan dan mengambil kendali atas kegiatan harian bank.
Para pialang menyatakan bahwa jika pemerintah melakukan pengucuran besar-besaran, ini akan mengguncang sistem perbankan dan melemparkan negara dalam kekacauan baru.
"Awalnya ada beberapa harapan bahwa pemerintah baru akan menjadi awal baru, tapi lambat laun ada kenyataan sebagian orang di pasar percaya bahwa pemerintah ini tidak moderat," kata seorang bankir senior Yunani.
"Sekarang ada kekhawatiran bahwa pemerintah bisa lebih agresif dalam hal restrukturisasi pinjaman dan memberikan bantuan perbankan. Sebelum pemilihan, ada pembicaraan tentang potensi perubahan manajemen di bank-bank, itu telah telah dibahas sebelum pemilihan umum oleh sejumlah anggota parlemen Syriza," ujarnya.
Saham bank-bank Yunani telah kehilangan hampir 45 persen dari nilai mereka dalam tiga hari sejak Syriza naik ke tampuk kekuasaan. Kemenangan Syriza dalam pemilihan umum dipandang sebagai ancaman pada operasional perbankan dan hilangnya dukungan Bank Sentral Eropa yang mengancam membekukan likuiditas. (art)
Baca juga: