Cara Ciamik Memasak Daging Steak

Koki Sedang Mengolah Steak
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto/Semarang

VIVA.co.id- Kuliner steak kini tengah manjadi buruan masyarakat, khususnya para karnivora maniak daging. Namun, tahukah Anda jika ada rahasia khusus untuk menyajikan daging panggang (steak) dengan hasil yang ciamik dan lezat.

Satu diantara ribuan restoran steak yang kini dikenal khalayak adalah Steak Hotel by Holycow, yang mengambil empat pasar kota besar di Indonesia, yakni; Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang.

Berbicara keistimewaan steak, tentunya ada ahli khusus daging yang mampu membeberkannya. Sebagai restoran besar steak yang diminati masyarakat, Steak Hotel by Holycow secara khusus, sedikit membocorkan keistimewaan pembuatan steak itu kepada VIVA.co.id.

Menurut Managing Director Steak Hotel by Holycow, Dyani Darwis, untuk menyelaraskan rasa daging steak di delapan TKP (Tempat Karnivora Pesta) di empat kota besar, maka bumbu khusus steak dipegang oleh satu orang owner. Cara itu, untuk membuat standarisasi rasa (test) di setiap outlet.

"Setiap hari, owner yang memegang resep utama akan share kepada semua cabang kita. Tentang jumlah daging, ketersediaan bumbu, dan lainnya. Jadi, kita tidak bebas mengeksplore rasa," terang dia kepada VIVA.co.id di Semarang, Minggu 25 Januari 2015.

Untuk memenuhi permintaan rasa pelanggan, kata dia, restorannya memiliki konsep double scaning order. Konsep itu, bertujuan memadukan permintaan pelanggan dengan tidak mengurangi standarisasi rasa di tiap restoran kota lain.

"Seperti standar keempukan, kita susah dengan daging lokal. Makanya, kita ekspor daging dari Australia. Hal itu, agar tidak bertentangan dengan prinsip masak kita yang cepat saji," ujar dia.

Untuk jenis daging yang paling bagus dijadikan steak adalah daging sapi jenis Wagyu asal peternakan asli Australia yang memiliki sertifikat halal. Sementara itu, pengolahan daging sapi untuk dijadikan steak tergantung lidah yang ingin menikmatinya. Dalam dunia steak, ada lima tingkat kematangan mengolah daging sapi panggang. Tingkat kematangan yang sering dicari antara lain:

1. Rare (mentah)

Meski tak banyak, namun minat daging steak mentah di Indonesia, lumayan diminati. Rata-rata adalah wisatawan luar negeri. Dalam tingkat ini, daging sama sekali belum sempat dimasak. Daging steak ini masih mentah dan harus bersifat segar. Jadi, masih 100 persen segar dengan bumbu khusus steak.

2. Medium Rare (Semi Mentah)

Medium rare (daging steak semi mentah) ini adalah jenis daging yang telah dimasak. Akan tetapi, sama sekali belum matang tapi melebihi daging segar yang belum dimasak. "Jika proses masaknya diprosentase, 25 persen daging sudah dimasak, tapi 27 persen masih mentah," tambah Dyani.

3. Medium (setengah matang)

Steak dengan tingkat setengah matang adalah jenis yang paling dicari. Biasanya, pembeli menginginkan warna daging yang merah kehitam-hitaman. Warna merah adalah jenis daging yang masih agak mentah, sedangkan hitam karena telah separuh dimasak. Jadi, perbandingannya 50:50.

4. Medium Welldone

Daging steak dalam tingkatan ini sudah terkategori semi matang. Sebab, 75 persen daging telah mengalami proses pematangan. Sementara itu, 25 persen dagingnya masih merah mentah dan segar.

5. Welldone (matang)

Alasan Jangan Memakan Steak dengan Kematangan Well Done

Terakhir, kategori welldone, atau matang. Daging steak ini masuk kategori 100 persen proses dimasak. Dalam kategori ini, daging steak sudah empuk dan matang semua. Tetapi, dalam restoran ternama Steak Hotel by Holycow, proses memasak daging akan lebih lama dan bumbu akan ditaburkan jika menjelang semi matang.

"Jika rata-rata steak dimasak dan bumbunya langsung meresap ke dalam daging. Tapi di kita, fresh meat akan dimasak hingga empuk, baru bumbu khusus yang dimasukkan," ujar dia. (asp)

Alternatif Hidangan Natal yang Lebih Sehat

Baca juga:

Santap Mewah Hidangan Bakar di Pusat Jakarta
Chef Amri di Le Steak

Le Steak, Mencicip Steak Lezat Tanpa Rempah

Daging didatangkan langsung dari Australia.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2016