Ganjar Minta Harga Tanah Relokasi Banjarnegara Tidak Mahal
Kamis, 22 Januari 2015 - 08:13 WIB
Sumber :
- VIVA co.id/Dwi Royanto
VIVA co.id
- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta agar tanah untuk lahan relokasi warga Banjarnegara yang terdampak longsor tidak dijual dengan harga tinggi.
"
Ya
, jangan tinggi-tinggilah (harganya). Jangan
aji mumpung karena ini untuk bencana," kata Ganjar, di Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu, 21 Januari 2015.
Hal itu dikatakan Ganjar usai meninjau secara langsung lahan relokasi di Desa Ambal, Karangkobar, Banjarnegara.
Lokasi yang kini masih digunakan untuk bercocok tanam itu adalah salah satu lahan yang menjadi usulan para warga untuk didirikan tempat tinggal baru. Tanah seluas 6.230 meter persegi itu dimiliki oleh salah seorang warga sekitar.
"Sudah mau dibeli, tapi harganya masih belum didapatkan karena terlalu mahal," ujar Ari, seorang warga desa sekitar.
Terkait harga tanah itu, Ganjar menginginkan agar masyarakat lebih peduli dan tidak mematok harga tanah dengan harga di luar harga umum, terlebih itu digunakan untuk kepentingan bencana.
Politisi PDI Perjuangan itu bahkan sempat mengapresiasi seorang warga Banjarnegara yang telah mengikhlaskan tanahnya untuk kepentingan pembangunan jalan yang kena longsor.
Tribuana, warga lulusan Fakultas Geologi UGM itu bahkan tidak mempersoalkan ketika Dinas Bina Marga mengepras tanah miliknya dijadikan jalan darurat.
"Apa yang dilakukan Tribuana harus menjadi contoh di saat menghadapi bencana. Masyarakat saling bahu membahu memberikan apa yang dimilikinya untuk kepentingan bersama," ucap Ganjar.
Baca juga:
Baca Juga :
Badan Geologi Kaji Material Longsor Banjarnegara
Hal itu dikatakan Ganjar usai meninjau secara langsung lahan relokasi di Desa Ambal, Karangkobar, Banjarnegara.
Lokasi yang kini masih digunakan untuk bercocok tanam itu adalah salah satu lahan yang menjadi usulan para warga untuk didirikan tempat tinggal baru. Tanah seluas 6.230 meter persegi itu dimiliki oleh salah seorang warga sekitar.
"Sudah mau dibeli, tapi harganya masih belum didapatkan karena terlalu mahal," ujar Ari, seorang warga desa sekitar.
Terkait harga tanah itu, Ganjar menginginkan agar masyarakat lebih peduli dan tidak mematok harga tanah dengan harga di luar harga umum, terlebih itu digunakan untuk kepentingan bencana.
Politisi PDI Perjuangan itu bahkan sempat mengapresiasi seorang warga Banjarnegara yang telah mengikhlaskan tanahnya untuk kepentingan pembangunan jalan yang kena longsor.
Tribuana, warga lulusan Fakultas Geologi UGM itu bahkan tidak mempersoalkan ketika Dinas Bina Marga mengepras tanah miliknya dijadikan jalan darurat.
"Apa yang dilakukan Tribuana harus menjadi contoh di saat menghadapi bencana. Masyarakat saling bahu membahu memberikan apa yang dimilikinya untuk kepentingan bersama," ucap Ganjar.
Baca juga:
Baca Juga :
Longsor Banjarnegara Meluas Hingga 8 Kilometer
Longsor sudah menimbun 74 rumah warga.
VIVA.co.id
31 Maret 2016
Baca Juga :