Harga Anjlok, Kekayaan Pengusaha Minyak Justru Naik
Rabu, 21 Januari 2015 - 12:38 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Meski harga minyak mengalami penurunan tajam dalam beberapa bulan terakhir, nyatanya kekayaan pengusaha emas hitam di Amerika Serikat (AS) justru tumbuh.
Kekayaan David dan Charles Koch, tumbuh tujuh persen sejak Juni tahun lalu, saat episode awal kekalahan minyak dunia bermula. Mereka berdua masing-masing membukukan kekayaan bersih hampir US$45 miliar.
Baca Juga :
2024, Blok Masela Siap Produksi?
Kekayaan David dan Charles Koch, tumbuh tujuh persen sejak Juni tahun lalu, saat episode awal kekalahan minyak dunia bermula. Mereka berdua masing-masing membukukan kekayaan bersih hampir US$45 miliar.
"Nasib Koch bersaudara sebenarnya, tumbuh karena konglomerasi Koch Industries, memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan kepemilikan yang signifikan pada pemipaan dan kilang minyak," kata laporan lembaga pemeringkat kekayaan, Wealth-X dikutip
CNBC
, Rabu, 21 Januari 2015.
Harga minyak telah turun lebih dari separuh sejak pertengahan 2014, di tengah lemahnya permintaan global dan diperparah oleh meningkatnya pertumbuhan pasokan. Pada perdagangan dini hari tadi, minyak mentah Brent dijual US$48,44 per barel, sementara minyak mentah AS dilego US$46,95 per barel.
Harga minyak yang lebih rendah, memiliki berbagai implikasi bagi bisnis hulu dan hilir. Misalnya, di sektor hilir, yakni perusahaan penyulingan minyak. Sektor ini mendapatkan keuntungan dari rendahnya harga minyak mentah. Sebab, biaya
input
(bahan baku) jelas lebih rendah.
Orang kaya yang berhasil meningkatkan kekayaan dari minyak lainnya adalah Elaine Marshall. Pemegang saham utama lainnya di Koch Industries ini, mengalami peningkatan kekayaan bersih sekitar enam persen menjadi US$8,3 miliar.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Nasib Koch bersaudara sebenarnya, tumbuh karena konglomerasi Koch Industries, memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan kepemilikan yang signifikan pada pemipaan dan kilang minyak," kata laporan lembaga pemeringkat kekayaan, Wealth-X dikutip