Enam Supermoon dan Satu Blue Moon, Fenomena Alam 2015

pesona supermoon di seluruh dunia
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id
- Para penikmat alam akan disuguhkan Supermoon nanti malam. Itu merupakan Supermoon pertama yang disuguhkan alam dari total enam fenomena bulan penuh yang ada tahun ini.


"Sepanjang 2015, total ada enam Supermoon yang muncul, yakni 20 Januari, 19 Februari, 20 Maret, 30 Agustus, 28 September, dan 26 Oktober," ujar Jose Mendoza, Kepala Publikasi Astronomi dari
Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services (PAGASA)
, seperti dikutip dari
Manila Bulletin
, Selasa 20 Januari 2015.


Di antara enam fenomena itu, satu Supermoon akan memiliki jarak paling dekat dengan Bumi. Itu akan terjadi pada 28 September dan Bulan saat itu akan berjarak 356.876 kilometer dari Bumi.


Sementara itu, pada 20 Januari hari ini, bulan akan berjarak 359.642 kilometer jauhnya dari Bumi. Pada 19 Februari, jarak bulan mencapai 356.991 kilometer, pada 20 Maret berjarak 357.583 kilometer, sedangkan pada 30 Agustus berjarak 358.288 kilometer, dan pada 26 Oktober mencapai 358.463 kilometer.


"Istilah Supermoon berasal dari astrolog Richard Nolle. Jika bulan berjarak 90 persen dari titik terdekatnya dengan Bumi, atau kurang dari 361.836 kilometer, itu sudah bisa disebut Supermoon," ujar Mendoza.


Dalam astronomi, Supermoon lebih dikenal dengan bulan purnama perigee.

Bulan Purnama, Daerah Ini Wajib Matikan Listrik

Menurut Mendoza, Supermoon akan memiliki efek yang cukup besar terhadap Bumi, seperti gelombang pasar yang lebih besar dari biasanya. Sebab, ketika bulan mendekati Bumi, ada banyak tarikan gravitasi yang terjadi. Ini menyebabkan pasang yang tinggi.
Maskapai Penerbangan Tawarkan Wisata Gerhana Supermoon


Maaf, Indonesia Tak Kebagian Nikmati Supermoon Langka
Selain Supermoon, kata Mendoza, tahun ini juga akan ada Blue Moon. Istilah bulan biru terjadi jika bulan purnama terbit dua kali dalam satu bulan. Kemunculan yang kedua itu yang disebut Blue Moon.


"Muncul pada 2 dan 31 Juli 2015. Blue Moon terjadi karena terkadang jumlah hari dalam kalendar sebulan lebih besar dari perputaran bulan, yakni 29,5 hari," ujar Mendoza. (art)


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya