Setelah Satelit, Bos SpaceX Ingin Internet di Mars
Selasa, 20 Januari 2015 - 11:20 WIB
Sumber :
- baltimoresun.com
VIVA.co.id
- Baru merencanakan internet berbasis satelit, Bos SpaceX sudah bermimpi lagi menyediakan layanan internet di Mars. Menurut dia, itu menjadi program jangka panjang selanjutnya.
"Kami melihat ada sumber pendapatan jangka panjang bagi SpaceX bila bisa membangun kota (internet) di Mars. Sangat penting untuk Mars bisa memiliki jaringan komunikasi global. Ini harus dilakukan dan saya lihat belum ada yang melakukannya," kata Chief Executive Officer (CEO) SpaceX, Elon Musk, seperti dikutip The Independent , Selasa 20 Januari 2015.
Baca Juga :
Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa
"Kami melihat ada sumber pendapatan jangka panjang bagi SpaceX bila bisa membangun kota (internet) di Mars. Sangat penting untuk Mars bisa memiliki jaringan komunikasi global. Ini harus dilakukan dan saya lihat belum ada yang melakukannya," kata Chief Executive Officer (CEO) SpaceX, Elon Musk, seperti dikutip The Independent , Selasa 20 Januari 2015.
Visi yang dilayangkan Musk itu didasari keberhasilannya memenangi kontrak dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) senilai US$2,6 miliar pada tahun lalu. Hal ini menjadikan SpaceX, perusahaan swasta pertama selain Boeing, yang dapat mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dimulai pada awal 2017.
Mimpi ini adalah kelanjutan dari misi satelit internet yang juga direncanakan Musk. Nantinya, ribuan satelit yang ada di angkasa akan menghubungkan Mars dengan Bumi, seiring dengan rencana mengirimkan manusia ke planet merah itu.
"Manusia jangan melihat rencana ini akan terlaksana dalam lima tahun ke depan, tapi ini adalah sumber
revenue
jangka panjang untuk SpaceX agar bisa mendanai penciptaan sebuah kota di Mars," kata Musk.
Nantinya, kata Musk, pendapatan dari internet di Bumi akan digunakan untuk mendanai investasi untuk kolonisasi dan internet di Mars. Diperkirakan dana yang dibutuhkan mencapai US$10 miliar.
"Ini untuk merevolusi teknologi ruang angkasa dengan tujuan akhir, yang memungkinkan orang hidup di planet lain," ujar Musk. (art)
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Visi yang dilayangkan Musk itu didasari keberhasilannya memenangi kontrak dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) senilai US$2,6 miliar pada tahun lalu. Hal ini menjadikan SpaceX, perusahaan swasta pertama selain Boeing, yang dapat mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dimulai pada awal 2017.