Tiga Masalah Ini Pemicu Kegagalan Google Glass
Selasa, 20 Januari 2015 - 10:59 WIB
Sumber :
- PIXSELL/vantagenews.co.uk
VIVA.co.id
- Google Glass tak lagi dipasarkan mulai 19 Januari kemarin. Pengamat mengatakan, selain harga yang mahal, privasi juga menjadi kendala orang menggunakan Google Glass.
Dilansir melalui
Daily Finance
, Selasa 20 Januari 2015, pengamat Rick Aristotle mengatakan setidaknya ada tiga hal yang diperkirakan membuat Google Glass dianggap tidak berhasil.
Pertama,
karena harganya terlalu mahal. Saat dijual ke pasar, harga satu unit kacamata pintar itu mencapai US$1.500 atau hampir Rp20 juta. Saat diteliti oleh Tech Insight, dengan memreteli satu persatu komponen dalam Glass, diketahui harga produksi satu unit Glass hanya sekitar US$79,78.
Kedua,
menurut Aristotle, banyak orang yang khawatir akan fungsi Google Glass. Pasalnya, Glass bisa mengambil gambar atau merekam video tanpa ketahuan. Bahkan sebuah aplikasi juga memungkinkan pengguna Glass memindai dan memberikan data pribadi. Beberapa waktu lalu, asosiasi pemilik bioskop global menyatakan pelarangan menggunakan Google Glass di dalam teater untuk mencegah maraknya pembajak film secara diam-diam.
Ketiga,
tidak ada tempat bagi Google Glass. Sebelumnya Sergey Brin dan Larry Page berupaya mencocokkan Glass dengan dunia fashion. Namun seperti halnya asesoris untuk gaya, Glass dianggap tidak terlalu fashionable dan stylish. Meskipun frame-nya dapat diganti-ganti, tetap saja kacamata itu tidak cukup bergaya untuk digunakan para sosialita.
Berdasarkan pemberitaan
Tech Crunch
, perusahaan yang berbasis di Silicon Valley itu mau tak mau harus menarik Google Glass di pasar karena hasilnya tak sesuai dengan ekspektasi.
Glass pertama kali diperkenalkan sekitar tiga tahun lalu, tepatnya April 2012, sehingga mengundang decak kagum kepada para pencinta teknologi. Namun, sayangnya saat dipasarkan, perangkat tersebut gagal meraih kebutuhan konsumen.
Namun, kegagalan tersebut tak menjadi keterpurukan, malah Google tetap akan mengembangkan kacamata pintar tersebut menjadi lebih baik lagi.
Menurut juru bicara Google mengatakan perusahaannya akan menggunakan teknologi dengan menilik hasil kegagalan versi kemarin, sehingga dapat memutuskan apa yang akan diperbaiki untuk Glass versi mendatang. Namun pembaruan terhadap perangkat lunak resmi Glass masih tersedia pada platform Google PlayStore.
Baca juga:
Apple Kepincut Google Glass?
Akan bermain di Augmented Reallity.
VIVA.co.id
19 Maret 2015
Baca Juga :