Tiga Masalah Ini Pemicu Kegagalan Google Glass
Selasa, 20 Januari 2015 - 10:59 WIB
Sumber :
- PIXSELL/vantagenews.co.uk
VIVA.co.id
- Google Glass tak lagi dipasarkan mulai 19 Januari kemarin. Pengamat mengatakan, selain harga yang mahal, privasi juga menjadi kendala orang menggunakan Google Glass.
Dilansir melalui
Daily Finance
, Selasa 20 Januari 2015, pengamat Rick Aristotle mengatakan setidaknya ada tiga hal yang diperkirakan membuat Google Glass dianggap tidak berhasil.
Baca Juga :
Huawei Ucapkan Selamat Tinggal kepada Android
Ketiga,
tidak ada tempat bagi Google Glass. Sebelumnya Sergey Brin dan Larry Page berupaya mencocokkan Glass dengan dunia fashion. Namun seperti halnya asesoris untuk gaya, Glass dianggap tidak terlalu fashionable dan stylish. Meskipun frame-nya dapat diganti-ganti, tetap saja kacamata itu tidak cukup bergaya untuk digunakan para sosialita.
Berdasarkan pemberitaan
Tech Crunch
, perusahaan yang berbasis di Silicon Valley itu mau tak mau harus menarik Google Glass di pasar karena hasilnya tak sesuai dengan ekspektasi.
Glass pertama kali diperkenalkan sekitar tiga tahun lalu, tepatnya April 2012, sehingga mengundang decak kagum kepada para pencinta teknologi. Namun, sayangnya saat dipasarkan, perangkat tersebut gagal meraih kebutuhan konsumen.
Namun, kegagalan tersebut tak menjadi keterpurukan, malah Google tetap akan mengembangkan kacamata pintar tersebut menjadi lebih baik lagi.
Menurut juru bicara Google mengatakan perusahaannya akan menggunakan teknologi dengan menilik hasil kegagalan versi kemarin, sehingga dapat memutuskan apa yang akan diperbaiki untuk Glass versi mendatang. Namun pembaruan terhadap perangkat lunak resmi Glass masih tersedia pada platform Google PlayStore.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
tidak ada tempat bagi Google Glass. Sebelumnya Sergey Brin dan Larry Page berupaya mencocokkan Glass dengan dunia fashion. Namun seperti halnya asesoris untuk gaya, Glass dianggap tidak terlalu fashionable dan stylish. Meskipun frame-nya dapat diganti-ganti, tetap saja kacamata itu tidak cukup bergaya untuk digunakan para sosialita.