Penuh Warna dan Tawa di Film 'Hijab'
- VIVAlife/Anhar Rizki Affandi
VIVAlife - Sutradra Hanung Bramantyo membuat terobosan untuk dirinya melalui film 'Hijab'. Tak seperti film ia pada umumnya, kali ini suami Zaskia Adya Mecca itu memilih genre komedi religi. Cerita diangkat dari tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan Hanung sehari-hari.
'Hijab' dibuka dengan tiga orang sahabat, Bia (Carissa Putri), Tata (Tika Bravani), dan Sari (Zaskia Adya Mecca), wanita beristri yang sama-sama mengenakan hijab. Mereka bercerita mengapa menggunakan penutup kepala yang diwajibkan dalam agama Islam tersebut.
Berada di bawah bayang-bayang ekonomi suami, trio itu dibantu Anin (Natasha Rizki) sebagai satu-satunya wanita yang tidak memakai jilbab dan belum menikah dalam film itu, mencetus ide untuk memulai bisnis. Mereka ingin coba mandiri dan terpilihlah menjual hijab.
Bia yang pintar merancang busana, Tata yang pandai merangkai kata, Anin dengan relasi di mana-mana, plus Sari yang teliti soal keuangan, menjadikan mereka formula yang pas untuk menganak-pinakan pundi-pundi rupiah.
Kendala, justru ditemui oleh pasangan masing-masing yang mulai curiga istrinya mendadak sibuk sendiri. Para wanita bermain belakang, alias berjualan secara diam-diam dari pasangannya.
Bia sebagai istri Matur, (Nino Fernandez) seorang artis terkenal, dan Tata istri fotografer ternama yang diperankan oleh Omesh, takut penghasilannya nanti justru lebih besar dan dianggap mengerjakan tanggung jawab suami, yakni mencari nafkah. Hal itu, dinilai masih tabu untuk sebagian masyarakat Indonesia.
Anin dan kekasihnya yang diperankan Dion Wiyoko juga punya masalah sendiri. Hubungan cinta untuk maju ke tahap selanjutnya diuji hebat di film ini.
Sementara itu, Sari lebih parah lagi, Gamal (Mike Lucock), pria keturunan Arab memandang haram istri bekerja. Sayangnya, sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tercium juga. Bisnis mereka diketahui pasangan hingga menyebabkan rumah tangga terbaikan.
Jika diibaratkan dengan kue, 'Hijab' persis seperti rainbow cake karena disajikan penuh warna dan jalan cerita yang manis tentunya. Bumbu komedi juga ditebar di sana-sini tanpa terasa dipaksakan.
Bagian sedihnya juga terasa pas dengan akting masing-masing aktor yang mumpuni. Di akhir film juga ada kesimpulan mengenai 'Hijab' itu sendiri, tak terasa menggurui tapi mengena di hati.
Baca juga:
(asp)