Bos SpaceX Khawatirkan Invansi Robot Seperti Film Terminator

CEO SpaceX Elon Musk
Sumber :
  • REUTERS/Mario Anzuoni/Files

VIVAnews -Kekhawatiran Bos SpaceX terhadap robot dibuktikan dengan kompetisi. Dana sekitar US$10 juta atau Rp13 miliar pun disiapkan.

Anak Madrasah Rebut Medali Emas di Kompetisi Robot Asia

Pendiri Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) Elon Musk, memegang teguh bahwa kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi bencana tersendiri bagi manusia di masa mendatang. Dana sebesar itu akan digelontorkan bagi mereka yang dapat 'menjinakkan' robot.

Seperti yang diberitakan The Verge, Jumat, 16 Januari 2015, Musk yang juga CEO Tesla ini mengkhawatirkan kecerdasan buatan akan menimbulkan kekacauan seperti yang terjadi pada film Terminator. Bahkan, menurutnya AI berpotensi lebih bahaya daripada nuklir.

"Tujuan dari donasi ini adalah mencegah hal itu terjadi dan memastikan AI baik digunakan dan dimanfaatkan untuk kemanusiaan. Yang terbaik adalah mencoba mencegah hal negatif, daripada sudah terjadi dan kemudian menjadi reaktif," ujar Musk.

Sebab, kata dia, kalau hal buruk sudah terjadi, maka disekitarnya akan mendapatkan perilaku dari robot tersebut dengan keadaan cukup parah dan kita belum tahu bahwa keadaan tersebut bisa dipulihkan dengan segera.

"Bahkan, anda dapat membuat skenario di mana pemulihan peradaban manusia tidak akan terjadi. Risikonya adalah hal buruk, anda harus proaktif dan tidak reaktif," ucapnya.

Musk melanjutkan, uang sebesar US$10 juta itu akan diberikan kepada peneliti melalui kompetisi yang diselenggarakannya. Proses hibah tersebut akan berlangsung Senin minggu depan, melalui pengawasan dengan distribusi oleh Future of Life Institute, dimana Musk bersama yang lainnya mencoba mengurangi risiko eksistensial yang dihadapi umat manusia.

"Lembaga ini tidak peduli apakah peneliti berasal dari akademisi atau mewakili perusahaan, itu (uang) akan didistribusikan kepada orang yang memiliki ide baik untuk penelitian AI. Selain penelitian AI, dana hibah itu juga akan meliputi bidang lainnya seperti ekonomi, hukum, etika, dan kebijakan," ungkapnya.