Lampion dari Benang Woll Jadi Peluang Usaha yang Menjanjikan

Festival Lampion di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Umumnya lampion terbuat dari kain atau kertas berwarna. Tetapi, di tangan kelompok Pemuda Karang Taruna di Cianjur, Jawa Barat, lampion ini dibuat dari benang woll.

Masyarakat kini menamai Kampung Kalibundar, Desa Maleber, Kecamatan Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat, dengan sebutan kampung kreatif.

Yana Supriatna, Ketua Karang Taruna di Kampung Kalibundar, mengatakan mulai menekuni kerajinan lampion sejak dua bulan lalu.

Hasil kreatifitas para pemuda Karang Taruna tersebut cukup unik. Pada umumnya, lampion yang merupakan hiasan untuk mempercantik lampu ini terbuat dari kain, atau kertas berwarna terang.

Detik-detik Mengerikan Polisi di Sumut Ditikam Pengedar Sabu, Korban Dapat 2 Tusukan
Namun, di tangan mereka, lampion dibuat dari bahan benang woll. Bahkan, cara pembuatan kerajinan lampion ini dengan menggunakan media balon tiup.

Penampakan 3 Anggota TNI AL dalam Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol
Keunikan lainnya, lampion yang dihasilkan pemuda ini didesain dengan bermacam-macam motif dan karakter gambar, seperti karakter tokoh kartun, hingga lambang klub sepakbola ternama dunia.

Tim Transisi Pramono Tak Ada Representasi NU dan Betawi, Pengamat: Segmennya Harus Luas
Yana menuturkan, untuk membuat lampion, selain melibatkan 20 orang Karang Taruna, penggagas, dan ketua Karang Taruna, mereka juga melibatkan ibu rumah tangga.

Dia menambahkan, pembuatan lampion ini menjadi lahan usaha yang menjanjikan. Pembuatannya terbilang mudah dan cukup sederhana.

Pertama, perajin harus meniup balon hingga membesar sesuai ukuran yang dibutuhkan. Balon yang sudah menggelembung, lalu dilumuri lem kayu. Kemudian, dililit dengan benang woll hingga seluruh permukaan balon ini tertutup.

Lalu, balon kembali dilumuri lem, sebelum dijemur di bawah terik matahari hingga bagian benang wol ini mengering. Setelah proses penjemuran selesai, balon yang berada dalam lilitan benang woll ini dilepaskan hingga menciptakan kerangka dari lampion.

Kemudian, perajin mulai menyiapkan pola gambar sesuai karakter yang diinginkan, seperti lambang tim sepakbola, hewan lucu, hingga tokoh kartun ternama Angry Bird yang banyak disukai anak-anak.

Dia menambahkan, dalam sehari, mereka mampu menghasikan 15-20 bola lampion. Harga untuk satu buah lampion dibanderol Rp40-50 ribu, tergantung tingkat kesulitan dan motif serta karakter gambar.

Meskipun masih baru, tetapi usaha pembuatan lampion ini sudah mulai dilirik masyarakat Kabupaten Cianjur dan luar daerah. (Laporan: Deni Hendra)

(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya