Pengembangan Biofuel Masih Terkendala Perizinan
Rabu, 12 November 2014 - 08:20 WIB
Sumber :
- instablogsimages.com
VIVAnews
- Berbagai lembaga pendidikan dan lembaga penelitian telah menemukan bahan untuk memproduksi biofuel sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang kini harganya semakin mahal.
Namun, lembaga pendidikan dan penelitian ini masih kesulitan untuk memasarkan produk biofuelnya untuk kebutuhan energi masyarakat akibat terganjal perizinan.
Seperti siswa di SMK Muhammadiyah Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY yang telah berhasil mengembangkan biofuel dari bahan baku tanaman umbi-umbian masih kesulitan untuk memasarkan produknya.
Hal itu, akibat kesulitan mendapatkan izin dari pemerintah karena menyangkut alkohol.
Menurutnya, pihak sekolah sudah mencoba mengembangkan teknologi ini dari mulai persiapan pasokan stok bahan dasar dan sudah berhasil mempratikkan dengan hasil standar.
Malah, agar menjaga energi alternatif ini bisa terus berjalan, untuk kebutuhan praktik siswa, pihak sekolah juga menyediakan stok bahan baku umbi-umbian dari masyarakat. Mereka berharap energi baru ini bisa dipertimbangkan karena memang terbilang lebih hemat.
"Kami sangat serius mengembangkan energi alternatif hingga bahan bakunya juga sudah disiapkan, namun demikian rencana tersebut tidak dapat berjalan mulus," jelasnya.
Kepala Sekolah SMK Muhamadiyah Bambanglipuro, Maryoto, menambahkan energi alternatif ini sebenarnya bisa direspons positif pemerintah dan bermanfaat baik untuk menekan tingkat ketergantungan terhadap BBM.
"Energi alternatif ini dipandang dapat memutus ketergantungan masyarakat dengan BBM. Harga BBM naik pun tidak akan terkena dampaknya," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, pihak sekolah sudah mencoba mengembangkan teknologi ini dari mulai persiapan pasokan stok bahan dasar dan sudah berhasil mempratikkan dengan hasil standar.