PPP Calonkan Hasrul Azwar Sebagai Pimpinan MPR
Senin, 6 Oktober 2014 - 11:42 WIB
Sumber :
- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menunjuk Ketua Fraksi PPP DPR Hasrul Azwar untuk maju dalam bursa calon pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senin 6 Oktober 2014. Hasrul akan maju bersama tiga kader dari Koalisi Merah Putih dan satu anggota Dewan Perwakilan Daerah.
"Dari PPP ada Hasrul Azwar. PPP tetap di Koalisi Merah Putih. Banyak yang ingin menarik, tapi kita konsisten di KMP," ujar Wakil Ketua Umum PPP Dimyati Natakusumah di Gedung DPR, Jakarta.
Dimyati mengaku enggan maju sebagai pimpinan MPR di periode 2014-2019. Padahal, pada periode sebelumnnya, dia menjabat sebagai wakil ketua MPR.
Baca Juga :
BTNI Gandeng UMKM Demi Ekonomi Berkelanjutan
Baca Juga :
Hakim Heru Hanindyo Dituntut 12 Tahun Penjara Buntut Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur
"Dari PPP ada Hasrul Azwar. PPP tetap di Koalisi Merah Putih. Banyak yang ingin menarik, tapi kita konsisten di KMP," ujar Wakil Ketua Umum PPP Dimyati Natakusumah di Gedung DPR, Jakarta.
Dimyati mengaku enggan maju sebagai pimpinan MPR di periode 2014-2019. Padahal, pada periode sebelumnnya, dia menjabat sebagai wakil ketua MPR.
"Saya ingin fokus di DPR dalam bidang pengawasan, anggaran, dan legislasi. Karena kalau di MPR itu lebih ke kajian empat pilar," katanya.
Terkait calon dari anggota Dewan Perwakilan Daerah yang akan digaet oleh Koalisi Merah Putih, Dimyati memastikan calon itu harus berasal dari partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
"Di DPD kan ada kader partai Koalisi Merah Putih yang jadi anggota DPD. Misalnya Akhmad Muqowam dan AM Fatwa dari PAN," ujarnya.
Voting
Dimyati meyakini acara pemilihan pimpinan MPR yang akan digelar malam ini akan berjalan alot. "Akan terjadi voting karena paket memenuhi. Paket itu kan terdiri dari 4 partai dan 1 DPD. Jadi Koalisi Indonesia Hebat bisa mencalonkan," katanya.
Dia menyarankan agar pemilihan pimpinan MPR dilaksanakan secepatnya. Sebab, jadwal parlemen ke depan sangat padat.
"Kalau ditetapkan setelah tanggal 20 Oktober juga bisa, sehingga pelantikan ditunda. Semakin cepat semakin baik," ujarnya. (ita)
Halaman Selanjutnya
"Saya ingin fokus di DPR dalam bidang pengawasan, anggaran, dan legislasi. Karena kalau di MPR itu lebih ke kajian empat pilar," katanya.