Pemicu IHSG Bertahan di Wilayah Positif
Selasa, 30 September 2014 - 05:29 WIB
Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di teritori positif pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 29 September 2014.
Setelah sempat bergerak fluktuatif pada sesi perdagangan dan dibuka melemah, IHSG berakhir pada posisi menguat 9,45 poin (0,18 persen) pada level 5.142,01. Sementara itu, nilai tukar rupiah terkoreksi 113 poin ke level Rp12.120 per dolar AS.
Baca Juga :
Terpopuler: Niatus Sholihah Dibuang Orangtua, Khadija Omar Siap Pakai Burkini di Ajang Miss Universe
Baca Juga :
Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bersih jika Pimpin Lamsel, Egi Akan Gandeng Pengawas Independen
Namun, menurut Agus, penguatan bursa Indonesia dibayangi aksi beli investor asing. Situasi itu, ditengarai sebagai sinyal arus keluar modal dari pasar Indonesia sudah terjadi.
"Dalam perdagangan IHSG Senin, tercatat hingga 5,71 miliar saham ditransaksikan, dengan nilai mencapai Rp4,94 triliun. Investor asing membukukan penjualan bersih hingga sebesar Rp542 miliar," kata Agus.
Saham-saham yang menjadi pendorong pergerakan IHSG secara rata-rata tertimbang antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 3,21 persen pada level Rp13.075. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,04 persen pada posisi Rp2.910. Saham PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) menguat 6,41 persen dan ditutup pada level Rp17.025.
Selain itu, saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik 0,71 persen menjadi Rp7,050. Sedangkan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,82 persen dan ditutup pada level Rp5.600.
Sementara itu, ia melanjutkan, bursa regional Asia ditutup dengan posisi bervariasi. Bursa Tokyo dan Shanghai ditutup menguat. Indeks Nikkei di bursa Tokyo naik 0,50 persen pada level 16.310,64.
Sedangkan bursa Singapura dan Hong Kong terkoreksi. Indeks Straits Times terkoreksi 0,25 persen pada level 3.283,84 poin. Ada pun indeks Hang Seng di Hong Kong negatif 1,90 persen pada level 23.229,21.
"Koreksi pada bursa Hongkong terjadi, setelah adanya demonstrasi besar di kota itu," kata Agus.
Ia menambahkan, bursa-bursa di Eropa bergerak beragam. FTSE negatif 0,34 persen, DAX melemah 0,27 persen dan CAC turun 0,36 persen. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, menurut Agus, penguatan bursa Indonesia dibayangi aksi beli investor asing. Situasi itu, ditengarai sebagai sinyal arus keluar modal dari pasar Indonesia sudah terjadi.