Festival Film Indonesia Pertama di Los Angeles Siap Digelar

Festival Film Indonesia 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Beno Junianto
VIVAlife-
Tinggal hitungan hari, Festival Film Indonesia pertama di Los Angeles digelar. Bertajuk
Los Angeles Indonesia Film Festival (LAIFF),
acara ini akan dilangsungkan di The Regent Theater di Westwood Village pada 3-4 September 2014 mendatang.


Festival yang diadakan oleh
Dapoer Kita Production
Rayakan HUT ke-129, BRI Tawarkan Progam Special BRIguna
yang berkolaborasi dengan asosiasi mahasiswa Indonesia-- PERMIAS Los Angeles ini akan menampilan deretan film panjang pilihan dan beberapa film pendek karya sineas tanah air.
Pernah Dibantai Bahrain 10-0, Diego Michiels: Malu Sekali Sampai Lama tak Keluar Rumah

Beberapa film panjang yang akan ditayangkan di festival yang turut didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu antara lain
Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed
9 Summers 10 Autumns, Sang Penari, Soegija, Lovely Man
dan
Sokola Rimba
.


"Film-film yang ditampilkan nanti saya rasa cukup lengkap untuk menggambarkan Indonesia. Ada yang memcerminkan budaya, kehidupan di daerah-daerah maupun di kota besar," ujar Roland Wiryawan, Programming Manager LAIFF pada konferensi pers di @America, Pacific Place, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2014.


Roland yang juga bertugas sebagai kurator film di festival tersebut mengungkapkan, untuk kriteria pemilihan film-film yang akan tayang nanti dipilih secara selektif. Film yang akan tayang, harus mampu memberikan gambaran baru tentang Indonesia pada penonton asing di LA seperti fim pendek tentang jamu, misalnya.


"Ada juga film yang sudah punya prestasi seperti
9 Summers 10 Autumns
yang diproduksi di Indonesia dan di AS. Saya ingin memperlihatkan kolaborasi yang sudah pernah ada di industri film antara Indonesia dan AS," tambahnya.


Ia juga mengatakan untuk festival film pertama ini tidak diadakan kompetisi melainkan hanya
showcase
deretan film karya anak-anak bangsa.


"Dengan adanya festival ini diharapkan akan mempererat dan mudah-mudahan bisa mendorong kolaborasi antara pelaku industri film Indonesia dan AS. Ini juga salah satu cara mempromosikan Indonesia kepada produser dan sutradara Hollywood untuk membuat film di Indonesia karena kita punya semuanya mulai dari pantai, laut, gurun pasir sampai salju pun kita punya," jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu yang juga ditemui di acara yang sama.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya